Kemandirian Chipset, Sebuah Awal Menuju Kemandirian Teknologi Nasional

Kuntjoro Pinardi, CNBC Indonesia
02 August 2025 05:10
Chipset Apple M3. (Dok. Apple)
Foto: Chipset Apple M3. (Dok. Apple)

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com

Setiap teknologi modern, mulai dari ponsel pintar, kendaraan listrik, kecerdasan buatan, hingga sistem pertahanan negara, bergantung pada chip. Negara yang mampu memproduksi chip sendiri tidak hanya memperoleh keuntungan ekonomi, tetapi juga mengamankan kedaulatan teknologi yang menentukan posisinya di panggung global.



Indonesia memiliki peluang besar untuk memulai langkah bersejarah ini. Visi yang tertuang dalam Asta Cita menegaskan pentingnya pertahanan ekonomi berbasis keunggulan nasional serta percepatan hilirisasi dan industrialisasi. Visi sebesar ini akan bermakna jika diwujudkan melalui aksi nyata, peta jalan jangka panjang, dan keberanian politik untuk berinvestasi secara konsisten.

Belgia memberi pelajaran berharga. Empat dekade lalu, negara kecil ini tidak memiliki industri chip besar. Seorang profesor muda bernama Roger Van Overstraeten memulai langkah sederhana dengan membangun laboratorium riset, merekrut talenta terbaik, dan menjalin kolaborasi erat antara kampus, industri, dan pemerintah.

Dari visi besar ini lahirlah IMEC, pusat riset semikonduktor kelas dunia yang kini memiliki ribuan peneliti, ratusan mahasiswa doktoral, dan pendapatan tahunan lebih dari satu miliar euro.

Indonesia pernah memiliki inisiatif serupa melalui Pusat Antar Universitas Mikroelektronika di Bandung. Inisiatif itu berhenti karena tidak ada peta jalan yang jelas dan ekosistem industri tidak pernah terbentuk.

Kesempatan kedua kini terbuka. Kerja sama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan PT Len Industri, serta penyediaan beasiswa LPDP untuk 300 calon pakar semikonduktor, menjadi fondasi awal yang baik.

Langkah pengiriman talenta terbaik dapat dimulai melalui program IISMA yang diperluas menjadi jalur khusus industri semikonduktor. Mahasiswa dikirim ke pusat riset dunia seperti IMEC di Belgia, universitas di Taiwan, atau laboratorium desain di Cina untuk terlibat langsung dalam proyek desain chip berbasis RISC-V dan AI hardware. Setiap peserta membawa pulang pengalaman sekaligus proyek nyata yang dapat dikembangkan bersama industri nasional.

Cina memberi contoh keberhasilan yang dicapai dalam satu dekade terakhir. Negara ini berhasil mengembangkan sistem operasi, desain chipset, dan teknologi fabrikasi sendiri meskipun akses ke teknologi global dibatasi.

Strateginya adalah mengirim talenta terbaik ke universitas top dunia dengan komitmen untuk kembali membangun ekosistem, fokus pada bidang kritikal seperti desain prosesor dan perangkat EDA, serta membangun fasilitas produksi percontohan 28nm hingga 150nm dengan wafer 8 inci sebelum bersaing di teknologi sub-10nm.

Indonesia dapat menempuh jalur serupa. Pengiriman puluhan kandidat terbaik yang diarahkan secara tepat sasaran ke pusat riset dunia akan jauh lebih efektif dibandingkan mengirim ratusan mahasiswa tanpa arah yang jelas. Setiap peserta membawa proyek riset yang terhubung langsung dengan industri nasional sehingga kepulangannya menghasilkan prototipe yang siap dikembangkan di dalam negeri.

Langkah berikutnya adalah pembangunan fasilitas produksi percontohan yang realistis. Produksi dapat dimulai dari chip RISC-V, sensor otomotif, dan chip AI low-power sehingga produk nyata dapat dihasilkan lebih cepat sambil membangun kapasitas nasional secara bertahap.

Belgia menunjukkan bahwa negara kecil mampu menjadi pemimpin global ketika memiliki visi dan konsistensi strategi. Cina membuktikan bahwa ketertinggalan dapat dikejar dalam satu dekade melalui fokus dan keberanian berinvestasi besar.

Indonesia memiliki visi politik yang kuat melalui Asta Cita. Yang dibutuhkan sekarang adalah keberanian bertindak dan komitmen untuk menjaga kesinambungan program.

Jika langkah besar ini dimulai sekarang, generasi muda akan memiliki peluang emas untuk menjadi pelopor di industri strategis yang menentukan masa depan bangsa.

Kemandirian chipset adalah awal menuju kemandirian teknologi nasional. Langkah ini dapat menjadi warisan besar yang membuktikan bahwa generasi saat ini memilih untuk membangun dan memimpin, bukan hanya mengikuti. Sejarah selalu berpihak pada mereka yang memiliki mimpi besar dan mewujudkannya dengan tindakan nyata


(miq/miq)

Tags

Related Opinion
Recommendation