Krisis yang Mendidik, Saatnya Pemda Menjadi Komunikator Andal

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com
Sepanjang kariernya hingga kini berusia 74 tahun, ibu saya lama berkarya sebagai seorang field market researcher. Data telah menjadi bagian penting dalam kehidupannya.
Meskipun metode pengumpulan data telah berkembang dengan pesat seiring berjalan waktu, satu pesan yang selalu saya pelajari darinya adalah pentingnya kejujuran dalam mengumpulkan dan memanfaatkan data dengan baik. Hal ini sangat relevan dalam konteks penerapan teknologi dan manajemen data di era digital ini.
Minggu lalu, penulis berkesempatan menjadi moderator dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Provinsi Daerah Ibu Kota Jakarta yang membahas peran ISO 27001:2022 dalam penguatan manajemen keamanan informasi untuk pelayanan publik Jakarta sebagai kota global.
Hadir sebagai pembicara adalah perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Siber dan Sandi Negara, serta seorang profesional auditor ISO 27001:2022.
Tantangan keamanan data di era digital
Jakarta, sebagai pusat pemerintahan, bisnis, dan teknologi di Indonesia, menghadapi tantangan besar terkait pengelolaan dan perlindungan data dalam pelayanan publik.
Sebagai kota global yang terus berkembang dan menjadi pintu gerbang digital bagi masyarakat Indonesia dan dunia internasional, Jakarta harus memastikan bahwa pelayanan publik berbasis teknologi-seperti e-Government, layanan kesehatan digital, pembayaran elektronik, dan sistem informasi lainnya-dapat berjalan dengan aman dan efisien.
Namun, seiring dengan semakin banyaknya data yang diproses dalam layanan-layanan ini, tantangan utama adalah memastikan bahwa data tersebut tetap aman, terlindungi, dan tidak disalahgunakan. Keamanan data ini menjadi aspek yang sangat penting untuk mendukung integritas dan kepercayaan publik.
ISO 27001:2022, sebagai standar internasional dalam Information Security Management System (ISMS), memiliki peran yang sangat krusial dalam meningkatkan pengelolaan dan perlindungan data dalam sektor pelayanan publik.
Dengan menggunakan standar ini, organisasi-termasuk pemerintah daerah seperti Jakarta-dapat mengimplementasikan kerangka kerja yang sistematis dan terstruktur untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko terkait dengan informasi sensitif, seperti data pribadi warga, data transaksi, dan informasi kritis lainnya.
Sebagai kota dengan populasi yang besar dan tingkat konektivitas yang tinggi, Jakarta menghadapi dua tantangan besar. Pertama, menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang diproses dalam layanan publik digital, dan kedua, memenuhi ekspektasi masyarakat akan pelayanan publik yang aman dan terpercaya.
Penerapan ISO 27001:2022 menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa data yang dikelola oleh pemerintah dan lembaga publik terlindungi dengan baik, serta untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada warga Jakarta aman dan dapat diandalkan.
Keamanan informasi juga berfungsi sebagai faktor kunci dalam menjaga kepercayaan publik, terutama di era di mana ancaman siber semakin kompleks dan merugikan.
Oleh karena itu, penerapan ISO 27001:2022 bukan hanya sebagai alat untuk memitigasi risiko terkait keamanan informasi, tetapi juga sebagai bukti komitmen Jakarta untuk menjadi kota global yang mengedepankan transparansi, kepercayaan, dan inovasi dalam setiap aspek kehidupan digitalnya.
Harapan Penerapan ISO 27001:2022 di Jakarta
Penerapan ISO 27001:2022 diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan keberlanjutan pelayanan publik di Jakarta, sambil menjaga keamanan data dan informasi yang dikelola. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan terkait dengan keamanan informasi di era digital yang terus berkembang.
Sebagai kota global, Jakarta memiliki tantangan besar dalam menjaga keamanan data dan informasi, mengingat jumlah pengguna layanan publik digital yang sangat besar dan kerentanannya terhadap ancaman dunia maya.
Oleh karena itu, penerapan ISO 27001:2022 akan memperkuat sistem keamanan informasi pemerintah, memungkinkan Jakarta untuk menjalankan fungsi pelayanan publik yang lebih transparan, efisien, dan aman bagi masyarakat.
Melalui standar ini, Jakarta diharapkan dapat menciptakan sistem keamanan informasi yang lebih terstruktur, sistematis, dan terkelola dengan baik, yang mendukung penyelenggaraan layanan publik yang aman dan dapat dipercaya.