Cryptocurrency dan Kegaduhan yang Terjadi di Sekelilingnya

Mark Bruny, CNBC Indonesia
05 March 2019 12:59
Mark Bruny
Mark Bruny
Mark Bruny CFA, Direktur Corpus Group dan anggota dewan CFA Society Indonesia dengan jejak 20 tahun di lembaga pemerintahan, perbankan, dan keuangan di Australia, AS, serta Asia. Sepanjang 7 tahun terakhirnya didedikasikan untuk lembaga perdagangan interna.. Selengkapnya
Mata uang itu lebih dikenal dengan mata uang kripto (cryptocurrency) atau singkatnya kripto.
Foto: Ist

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com

Pernahkah Anda mendengar berita tentang suatu saat nanti semua mata uang global akan diakses sepenuhnya secara daring menggunakan mata uang tunggal yang seragam dan jauh lebih efisien?  

Mata uang itu lebih dikenal dengan mata uang kripto (cryptocurrency) atau singkatnya kripto.  

Sadarlah ini adalah masa depan!

Ya, Kripto mungkin benar masa depan sampai saatnya terbukti sebaliknya, yang sayangnya saat itu adalah sekarang ini.
 

Memang tidak dapat disangkal bahwa teknologi blockchain di belakang kripto memiliki masa depan yang cerah.  

Blockchain bermula dari menyederhanakan proses hukum dan pelaksanaan fungsi jaminan hingga penyelesaian transaksi sehari-hari mulai dari bidang transaksi jual-beli saham hingga jual-beli rumah.  

Namun, jika teknologi blockchain yang mendasarinya memiliki masa depan yang cerah, mengapa tidak demikian dengan kripto? 

Mari kita telaah dari benda yang kripto coba gantikan, uang tradisional. 

Mata uang saat ini, atau sistem uang didasarkan pada apa yang disebut uang fiat.

Uang fiat pada dasarnya adalah saat di mana uang memiliki nilai tertentu karena pemerintah menyatakan hal serupa.
 

Hal ini memungkinkan pemerintah untuk mengambil selembar kertas tidak berharga dan mencetak nomor di atasnya, lalu abra kadabra!

Seperti sulap, kertas tersebut memiliki nilai sebanding dengan jumlah yang tercetak di atasnya.
 

Akan tetapi bagaimana sistem tersebut dapat bekerja?

Bagaimana kita semua setuju berkali-kali menukarkan kertas tidak bernilai tersebut dengan barang atau jasa yang memiliki nilai?
 

Alasan dibalik semua itu adalah kepercayaan. Kita mengetahui atau mempercayai saat kita menerima uang fiat untuk barang atau jasa, kita dapat menggunakannya kembali untuk membeli barang atau jasa lainnya. 

Lalu bagaimana caranya kita memiliki kepercayaan setinggi ini? Untuk menjawab ini kita harus kembali ke masa saat uang diciptakan. 

Manusia telah menggunakan banyak hal aneh maupun indah sebagai uang selama 5.000 tahun terakhir, termasuk cangkang keong dan berbagai batu berharga.  

Namun dalam kebanyakan kasus, koin dicetak dengan logam berharga sehingga mereka memiliki nilai fisik yang dekat dengan nilai nominalnya, atau nilai yang tertulis di sisi koin. 

Akhirnya proses ini mengarah ke sistem yang disebut gold standard/standar emas (dari 1879-1971 di Amerika Serikat) di mana pemerintah akan setuju untuk menukar uang dengan emas pada setiap saat dengan nilai tukar yang telah ditentukan sebelumnya. 

Jadi, patut perhatikan, beberapa generasi pertama orang yang menggunakan uang alih-alih barter/tukar menukar barang, setiap uang yang mereka gunakan dapat dikonversi menjadi komoditas fisik seperti emas atau perak kapan saja.  

Di sinilah 'kepercayaan' kita pada uang berasal. Sampai akhirnya uang menjadi lebih banyak digunakan dan diterima selama beberapa generasi berikutnya, dan sistem konversi menjadi komoditas fisik ini, seperti emas di AS, dihapus dan akhirnya ditinggalkan demi sistem uang fiat kita saat ini. 

Sekarang, mengingat sistem uang fiat kita saat ini telah berkembang dari generasi ke generasi, teruji dalam banyak kondisi, kemudian pikirkan kemungkinan untuk mengganti sistem ini dengan sistem baru yang berbeda, tidak didukung oleh komoditas fisik, dalam jangka waktu beberapa tahun saja.  

Pikirkan juga tentang nenek Anda yang mencoba menggunakan mata uang kripto, atau mereka yang berada di desa terpencil.

Apakah itu memungkinkan untuk Anda?
 Saya tidak melihat hal ini akan terjadi sampai setidaknya, mata uang kripto didukung oleh aset fisik.

Saya mengetahui dalam beberapa kasus hal ini sudah mulai dilakukan seperti USDC Stablecoin, yang didukung oleh dolar AS.
 

Sekarang, artikel ini hanya membahas masalah mata uang kripto dari sudut pandang 'kepercayaan'.  

Tapi jangan lupakan pula bahwa banyak bank sentral menggunakan mata uang mereka sebagai alat untuk menerapkan berbagai kebijakan moneter atau perekonomian.  

Namun, bahkan dari sudut pandang teknologi, pembayaran mata uang kripto tidak dapat diproses secepat visa, contohnya memproses pertukaran uang tradisional. 

Mengingat terdapat masalah pada kepercayaan, keengganan bank sentral, dan pengekangan teknologi, saya tidak dapat melihat mata uang kripto akan dapat diterima secara luas dan mengganti uang fiat dalam waktu dekat. 


Bagaimana Blockchain Berkembang?

Tetapi jika mata uang kripto tidak akan bekerja, mengapa blockchain dapat bertahan dan berkembang? 

Nah, di mana uang kertas mudah ditukar untuk transaksi sehari-hari, ada pasar di mana hal ini tidak terjadi seperti saham dan derivatif, perumahan, mobil, dll. 

Solusi di pasar-pasar ini adalah dengan menggunakan smart contracts atau 'kontrak pintar', yang pada dasarnya adalah kontrak yang dibuat secara digital, diverifikasi, dan diselesaikan melalui public blockchain. 

Kita ambil contoh pembelian saham perusahaan publik.

Saat ini di Indonesia dibutuhkan 2 hari bursa setelah perdagangan terjadi untuk menyelesaikan atau menukar uang atas perdagangan Anda.
 

Hal ini terutama disebabkan oleh waktu yang diperlukan untuk berbagai pemberitahuan yang perlu dikirim maupun diterima antara BEI, KSEI, KPEI, bank kustodian, bank umum dan sekuritas.

Proses ini membutuhkan banyak individu dan biaya tambahan untuk berbagai pihak di pasar.
 

Dengan menggunakan kontrak pintar, waktu penyelesaian ini dapat dikurangi dari 2 hari menjadi di bawah 2 menit karena kontrak akan diverifikasi dan diselesaikan dalam beberapa detik oleh blockchain.  

Teknik penyelesaian ini sudah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan seperti Axoni (untuk transaksi efek derivatif) di New York City, dengan dukungan dari sejumlah lembaga keuangan terbesar di dunia. 

Sekarang, kontrak pintar tidaklah sempurna, dan penggunaannya dibatasi oleh berbagai masalah privasi dan kepercayaan, tetapi ada beberapa pasar yang sangat jelas di mana mereka akan mengubah cara kita melakukan bisnis di bidang itu.  

Apa pun cara Anda melihatnya, masa depan untuk kontrak pintar pasti akan menarik untuk diikuti. 

Jadi, untuk meringkasnya untuk Anda, katakan TIDAK untuk mata uang kripto, tetapi katakan IYA untuk blockchain, dan masa depan masih akan cerah untuk kontrak pintar.
(irv/irv)

Tags

Related Opinion
Recommendation