Piala Dunia 2018

Jerman dan Bola Bundar 'Kutukan Juara Bertahan'

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
28 June 2018 14:45
Donald Banjarnahor
Donald Banjarnahor
Donald Banjarnahor adalah jurnalis pecinta sepak bola. Pernah merumput di desk hukum, politik, perbankan, pasar modal, dan terlempar ke Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Selatan tetapi tidak pernah merasakan meliput pertandingan sepak bola. Menjadi wartawan.. Selengkapnya
Ada satu kepastian yang menyebabkan banyak ketidakpastian dalam Sepak Bola. Contohnya?
Foto: REUTERS/John Sibley/Pool

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com

Ada satu kepastian yang menyebabkan banyak ketidakpastian dalam Sepak Bola. Kepastiannya adalah bola itu bundar sehingga segala sesuatu menjadi tidak pasti di lapangan hijau.

Title juara bertahan Piala Dunia tidak akan menjamin tim akan tampil cemerlang. Begitupula tim kuda hitam, tidak akan selalu tampil mengecewakan. Sejarah mencatat Juara Dunia kerap mengecewakan tetapi kuda hitam tidak jarang mengesankan dan membuat decak kagum.

Begitulah nasib Jerman, sang juara bertahan Piala Dunia 2014, yang harus angkat koper di babak penyisihan. Lebih menyakitkan bagi fans Jerman, kepastian tersingkir datang dari Korea Selatan.

Tim Negeri Gingseng berhasil melumat Jerman 2-0 dalam pertandingan yang dramatis. Meskipun ikut angkat koper, namun kemenangan ini akan diingat menjadi notable match atau pertandingan penting sepanjang sejarah korea.

Tidak ada yang salah dengan tim Jerman, karena mereka pun telah berjuang keras untuk mengalahkan Korea. Mereka pun menurunkan hampir semua skuad yang membawa Jerman menjadi Juara Dunia 2014 dan juga menghancurkan tuan rumah Brasil, 7-1 di babak semi final.

Bagi rakyat Brasil, tidak ada yang lebih menyakitkan dibandingkan kekalahan dari Jerman 4 tahun lalu. Di hadapan rakyatnya sendiri, Brasil dipermainkan dan bertekuk lutut.

Bisa jadi kekalahan Tony Kroos dan kawan-kawan di babak penyisihan Piala Dunia 2018 akan mengecewakan Brasil. Tentunya, tim Samba akan lebih senang bisa melumat Jerman sendirian.

Namun, "Kutukan sang juara telah diterima Jerman, dan Brasil harus legowo untuk mengalahkan Tim Panzer lain waktu.

Jerman dan Bola Bundar 'Kutukan Juara Bertahan' Foto: Aristya Rahadian Krisabella


"Kutukan Sang Juara" juga pernah dialami oleh Spanyol yang menjadi Juara Piala Dunia 2010. Dengan Kapten kiper legendaris Iker Casillas, Spanyol tersingkir di babak penyisihan Piala Dunia 2014.

Kala itu, Spanyol bertekuk lutut dari tim medioker Chile 0-2, serta dibantai tim Belanda 1-5. Spanyol hanya menang 3-0 dari tim non unggulan Australia yang tidak cukup membawanya lanjut ke babak knock out.

Pada 2010, yang terkena "Kutukan Sang Juara" adalah Italia. De Azzuri gagal menembus babak penyisihan sehingga pulang kampung setelah bermain di 3 pertandingan.

Italia yang menjadi Juara Dunia empat tahun sebelumnya, yakni 2006, merupakan salah satu tim unggulan pada Piala Dunia 2010. Namun, Italia hanya mampu bermain imbang dengan non unggulan New Zealand serta tim medioker Paraguay. Yang menyakitkan Italia pun tersingkir setelah dikalahkan Slovakia 2-3.

Kutukan Sang Juara dalam 20 tahun terakhir juga diterima oleh Prancis. Juara Bertahan Piala Dunia 1998 ini, tidak bisa menembus babak penyisihan Piala Dunia 2002, setelah kalah dari Senegal dan Denmark serta bermain imbang dari Uruguay.

Sebenarnya penulis pun tidak percaya terhadap kutukan Sang Juara. Namun, hampir semua juara bertahan akhirnya merasakan ketidakpastian lapangan hijau. Yang pasti hanyalah "bola itu bundar".


(dru)

Tags


Related Opinion
Recommendation