MARKET DATA

Turki Tuding Tindakan Israel Akui Somaliland Melanggar Hukum

haa,  CNBC Indonesia
28 December 2025 06:20
Bendera Somaliland terlihat dalam rapat umum kampanye partai oposisi utama Waddani di Hargeisa pada 8 November 2024, menjelang pemilihan presiden Somaliland 2024. Negara bagian Somaliland yang mendeklarasikan diri sebagai negara sendiri ini akan menjadi tuan rumah pemilihan presiden dan legislatif yang telah lama tertunda pada 13 November 2024. (Photo by LUIS TATO / AFP/File Foto)
Foto: Bendera Somaliland terlihat dalam rapat umum kampanye partai oposisi utama Waddani di Hargeisa pada 8 November 2024, menjelang pemilihan presiden Somaliland 2024. Negara bagian Somaliland yang mendeklarasikan diri sebagai negara sendiri ini akan menjadi tuan rumah pemilihan presiden dan legislatif yang telah lama tertunda pada 13 November 2024. (AFP/LUIS TATO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Turki menegaskan bahwa keputusan Israel untuk mengakui kemerdekaan Somaliland adalah tindakan melanggar hukum yang bertujuan untuk menciptakan ketidakstabilan dan intervensi eksplisit dalam urusan internal Somalia.

Dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Turkish Minute, juru bicara Kementerian Luar Negeri Öncü Keçeli mengatakan pengumuman Israel adalah "contoh lain" dari tindakan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berupaya menciptakan ketidakstabilan baik di tingkat regional maupun global.

Keçeli mengatakan langkah Israel mencerminkan kebijakan ekspansionis dan upaya untuk mencegah pengakuan Negara Palestina.

Dia mengatakan keputusan tentang masa depan Republik Federal Somalia dan wilayah Somaliland harus diambil dengan cara yang mencerminkan kehendak semua warga Somalia.

"Turki mendukung integritas teritorial Somalia dan akan terus berdiri di sisi rakyat Somalia," tegas Keçeli, dikutip Minggu (28/12/2025).

Israel mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa mereka mengakui Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat, sebuah langkah pertama bagi wilayah yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada tahun 1991 tetapi belum diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Langkah ini memicu kecaman dari beberapa aktor regional. Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan diplomat utamanya berbicara melalui telepon dengan rekan-rekan dari Somalia, Turki, dan Djibouti dan bahwa para menteri menolak pengakuan Israel dan menegaskan kembali dukungan untuk persatuan, kedaulatan, dan integritas wilayah Somalia.

Dewan Kerja Sama Teluk yang beranggotakan enam negara dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berbasis di Arab Saudi juga menolak langkah Israel dalam pernyataan terpisah.

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sadar Mr. Trump, Mayoritas Warga AS Ingin Akui Kedaulatan Palestina


Most Popular
Features