Menko Airlangga Temui Cargill, Freepot, Citi, & Visa di AS, Bahas Ini!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 23/12/2025 15:00 WIB
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melangsungkan pertemuan dan dialog dengan United State-Asean Business Council (USABC) pada 22 Desember 2025. (Dok. ekon.go.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan para pelaku usaha di Amerika Serikat (AS) di sela-sela rangkaian penyelesaian perundingan perdagangan resiprokal (Agreements on Reciprocal Trade/ ART) di Washington DC pada Senin, 22 Desember 2025.

Pertemuan dan dialog dengan United State-Asean Business Council (USABC) dimanfaatkan untuk menyerap masukan dari para pelaku usaha AS secara langsung, terkait dengan perkembangan perundingan perdagangan resiprokal antara RI - AS.

Dialog ini merupakan salah satu komitmen Pemerintah Indonesia kepada pelaku usaha AS untuk mendorong perbaikan ekosistem bisnis di Indonesia.


"Hasil pertemuan dengan USTR telah menyepakati isu-isu utama dan isu teknis yang menjadi substansi dalam dokumen ART. Karena itu dokumen ART akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo dan Presiden Trump sebelum akhir Januari 2026," tegas Menko Airlangga.

Diskusi utama dalam pertemuan ini mencakup pembahasan perkembangan terkini dan hasil perundingan perdagangan resiprokal RI - AS.

Airlangga menyampaikan hasil-hasil utama pertemuan tersebut yakni komitmen Indonesia untuk memberikan akses pasar untuk produk AS, mengatasi kendala isu-isu hambatan non tarif, kerja sama dalam perdagangan digital dan teknologi, keamanan nasional dan juga kerja sama komersial.

Sementara itu, AS berkomitmen untuk memberikan pengecualian tarif bagi produk-produk ekspor unggulan Indonesia yang tidak bisa diproduksi oleh AS seperti minyak kelapa sawit, cocoa, kopi, teh, dan lainnya.

Hasil signifikan dari proses perundingan perdagangan resiprokal tersebut, disambut baik oleh perusahaan-perusahaan AS yang mempunyai investasi dan melakukan usaha di Indonesia.

Pada kesempatan ini, Menko Airlangga dan perwakilan perusahaan AS juga membahas beberapa isu investasi dan perdagangan di antaranya perkembangan deregulasi, perubahan atuan devisa hasil ekspor, dan komitmen Pemerintah Indonesia dalam perundingan perdagangan Indonesia-Amerika Serikat.

"Telah dibentuk Satgas Debottlenecking yang secara khusus ditujukan untuk menyelesaikan semua hambatan yang dialami dunia usaha di Indonesia," jelas Menko Airlangga.

Dalam pertemuan ini juga dibahas peluang kerja sama dan investasi perusahaan AS di bidang alat kesehatan, keuangan digital, produk makanan dan alutsista dengan GE Healthcare, Chubb, Visa, PepsiCo, serta Lockheed Martin.

Di akhir pertemuan, Perwakilan USABC juga menyampaikan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam mendorong penyelesaian permasalahan di lapangan dan mengawal implementasi dari hasil negosiasi perundingan perdagangan resiprokal (Agreements on Reciprocal Trade/ ART) antara RI-AS ini.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Staf Khusus Kemenko Perekonomian Rizal Mallarangeng, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Kemenko Perekonomian Irwan Sinaga.

Sementara perwakilan perusahaan AS yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Cargill, Freepot, Citi, Chubb, Visa, McLarty Associates, Vriens & Partners, DGA Group-ASG, Dow Chemical, dan total sekitar 20 perusahaan anggota USABC.


(ras/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Rilis Visa 'Trump Gold Card' untuk Jalur Cepat Imigrasi