Sabar! Purbaya Belum Akan Tambah Simpanan Duit Negara di Bank Umum
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu)Â Purbaya Yudhi Sadewa belum berencana menambah penempatan dana dari saldo anggaran lebih (SAL) atau dana menganggur pemerintah di Bank Indonesia (BI) ke perbankan pada akhir tahun ini.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti menjelaskan, penempatan dana itu belum akan dilakukan mempertimbangkan likuiditas di sistem perbankan pada akhir tahun ini tengah melimpah.
"Jadi kita tidak ada tahun ini, di akhir tahun ini, karena tadi disampaikan Pak Menteri potensi kenaikan likuiditas akhir tahun akan meningkat," kata pria yang akrab disapa Prima itu di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Oleh sebab itu, Prima menegaskan, fokus Kementerian Keuangan di sisa akhir tahun anggaran 2025 ini ialah untuk memupuk uang atau menabung demi menghadapi kebutuhan anggaran pada periode pertama tahun depan.
"Jadi kita akan tabung dulu uang kita untuk tahun depan, dan nanti kalau misalnya dinamika memungkinkan kita tentu akan bisa gelontorkan lagi ke perbankan," ujar Prima.
Sebagaimana diketahui, penempatan dana menganggur pemerintah di BI ke perbankan menjadi jurus awal Purbaya untuk menggerakkan perekonomian Indonesia sejak ia menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025.
Penempatan dana itu, ia lakukan untuk mendorong laju pertumbuhan uang primer atau M0 di sistem perekonomian supaya terciptanya dana murah.
Pada tahap awal, tepatnya 12 September 2025, Purbaya menempatkan dana Rp 200 triliun ke lima bank milik negara, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI.
Lalu, pada Oktober 2025, penempatan dana ditambah senilai Rp 76 triliun ke bank-bank yang sudah cepat menyerap dana murah dari pemerintah itu, ditambah BPD, yakni Bank Jakarta.
(arj/haa)[Gambas:Video CNBC]