MARKET DATA
Internasional

Deal! Israel Restui Akad Terbesar Rp560 T dengan Negara Arab Ini

Thea Fathanah Arbar,  CNBC Indonesia
18 December 2025 15:30
Sebuah truk bantuan tiba di perbatasan Rafah dengan Mesir selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah di selatan Jalur Gaza 24 November 2023. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Foto: Sebuah truk bantuan tiba di perbatasan Rafah dengan Mesir selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah di selatan Jalur Gaza 24 November 2023. (REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui kesepakatan ekspor gas alam ke Mesir senilai US$35 miliar atau sekitar Rp560 triliun. Nilai tersebut menjadikannya kesepakatan gas terbesar dalam sejarah Israel dan berpotensi meredakan ketegangan hubungan kedua negara di tengah konflik berkepanjangan di Jalur Gaza.

Gas alam itu akan dikirim ke Mesir selama 15 tahun ke depan oleh raksasa energi Amerika Serikat, Chevron, yang merupakan pemilik utama ladang gas lepas pantai Israel di Laut Mediterania. Pemerintah Israel memperkirakan sekitar separuh dari hasil penjualan akan masuk ke kas negara.

"Kesepakatan ini sangat memperkuat posisi Israel sebagai kekuatan energi regional dan berkontribusi pada stabilitas di kawasan kita," ujar Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dikutip The Associated Press, Kamis (18/12/2025).

Mesir, yang berbatasan langsung dengan Israel dan Gaza, selama ini berperan sebagai mediator utama antara Israel dan kelompok Hamas dalam upaya gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat pada Oktober lalu.

Meski demikian, Kairo juga menjadi salah satu pengkritik paling vokal atas serangan Israel yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan menyebabkan kehancuran luas di Gaza. Hingga kini, pemerintah Mesir belum memberikan konfirmasi resmi atas pengumuman Netanyahu tersebut.

Sebelumnya, Menteri Energi Israel Eli Cohen sempat menunda kesepakatan dengan alasan persyaratan awal dinilai kurang menguntungkan bagi Israel. Penundaan itu bahkan mendorong Menteri Energi AS saat itu, Chris Wright, membatalkan kunjungan ke Israel pada Oktober.

Namun dalam pengumuman terbaru, Cohen berdiri mendampingi Netanyahu dan menyatakan dukungannya terhadap persyaratan final. "Saya mendukung kesepakatan ini karena telah melindungi kepentingan energi Israel," kata Cohen.

Israel mulai menemukan cadangan gas alam besar di Laut Mediterania pada awal 2000-an dan hampir satu dekade terakhir telah mengekspor gas, pertama ke Yordania dan kemudian ke Mesir, sebagai bagian dari strategi memperluas pengaruh energi regionalnya.

 

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Mimpi Gila Netanyahu, Wujudkan "Israel Raya" & Caplok 5 Negara


Most Popular
Features