3 Proyek Hilirisasi Prabowo Dibangun Mulai Januari 2026, Ini Lokasinya
Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya akan ada 5-6 proyek hilirisasi pemerintah yang akan dibangun pada awal 2025 ini. Rencananya proyek itu akan dibangun secara bertahap mulai Januari 2026. Hal ini diungkapkan CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (17/12/2025).
Diketahui, pemerintah mau membangun 18 proyek hilirisasi, melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagatha Nusantara (Danantara). Proyek itu terdiri dari dari pembangunan pabrik pengolahan komoditas mineral, kimia, hingga hasil perkebunan.
"Tadi saya juga lapor ke Pak presiden bulannya, tetapi kita bikin pada awal Januari kita groundbreaking di 5 - 6 proyek ya," kata Rosan.
"Pertama ada Smelter Grade Alumina Refinery, alumunium smelter. Kemudian bioavtur refinery di Cilacap, dan bioetanol di Banyuwangi," ucapnya.
Berikut detail lokasi dan nilai investasi proyek yang dimaksud Rosan:
1. Smelter Alumunium (Bauksit) Mempawah, Kalimantan Barat
Proyek ini merupakan pengembangan dari pabrik pengolahan yang dikelola oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), yakni Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 2 yang memiliki kapasitas 1 juta ton per tahun.
Proyek ini memakan biaya investasi mencapai Rp 60 triliun dengan potensi pembukaan lapangan kerja sebesar 14.700 orang. Adanya pabrik pengelolahan ini memiliki kapasitas 1 juta ton alumina per tahun. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2028 mendatang.
2. Pabrik Bioavtur di Cilacap, Jawa Tengah
PT Kilang Pertamina International (KPI) tengah menyelesaikan fase 2 Green Refinery Cilacap. Supaya bisa mencapai target proyeksi bioavtur 100%. Proyek ini diproyeksikan beripasai pada 2027 dengan kapasitas 6.000 barel Hydrotreated Vegetable Oil (HVO).
Kilang ini merupakan pabrik pengolah minyak nabati menjadi bioavtur. Saat ini telah berhasil melakukan uji coba dengan kapasitas 9.000 barel per hari (BPH), untuk campuran 2,5% bioavtur.
3. Pabrik Bioetanol di Banyuwangi, Jawa Timur
Ini merupakan proyek dari Pertamina NRE dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang merupakan anak usaha dari PTPN III. Pabrik pengolahan ini akan memproduksi 30 ribu kiloliter per tahun.
Pabrik ini diproyeksi dapat beroperasi pada tahun 2026 mendatang.
18 Proyek Hilirisasi Era Prabowo
Seperti diketahui pemerintah mencanangkan 18 proyek hilirisasi baru di tangan Danantara. Proyek itu terdiri dari pembangunan pabrik pengolahan komoditas mineral, kimia, hingga hasil perkebunan. Saat ini masih dalam tahap penyelesaian studi kelayakan atau feasibility study. Beberapa proyek yang didorong seperti pengembangan Dimethyl Ether (DME) sebagai pengganti pemenuhan LPG yang didominiasi impor, hingga memproduksi alumunium.
Adapun, total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 618 triliun yang diharapkan dapat menyerap 270.000 tenaga kerja. Lokasi proyek itu juga akan berada di luar Jawa untuk mendorong pemerataan.
Berikut daftar 18 proyek tersebut:
1. Industri Smelter Aluminium (Bauksit) Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp60 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 14.700 orang.
2. Industri DME (batu bara) di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp164 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 34.800 orang.
3. Industri aspal di Buton, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi Rp1,49 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 3.450 orang.
4. Industri Mangan Sulfat di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi Rp3,05 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 5.224 orang.
5. Industri Stainless Steel Slab (Nikel) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan nilai investasi Rp38,4 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 12.000 orang.
6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp19,2 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 9.700 orang.
7. Industri Besi Baja (Pasir Besi) di Kabupaten Sarmi, Papua dengan nilai investasi Rp19 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 18.000 orang.
8. Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp17,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 7.100 orang.
9. Industri Oleoresin (Pala), di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dengan nilai investasi Rp1,8 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.850 orang.
10. Industri Oleofood (Kelapa Sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK) Rp3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 4.800 orang.
11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MCT), Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) di Kawasan Industri Tenayan, Riau dengan nilai investasi Rp2,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 22.100 orang.
12. Industri Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT dengan nilai transaksi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 33.000 orang.
13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan nilai investasi Rp1 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 27.600 orang.
14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT dengan nilai investasi sebesar Rp212 miliar. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.700 orang.
15. Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp160 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 44.000 orang.
16. Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp72 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 6.960 orang.
17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp24 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 19.500 orang.
18. Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) di KBN Marunda, Kawasan Industri CIkarang dan Kawasan Industri Karawang dengan nilai investasi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 10.152 orang.
(dce)