Proyek Pengganti LPG Bakal Dapat Subsidi? Ini Penjelasan ESDM

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 16/12/2025 17:50 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat tabung gas LPG 3kg di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (4/2/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait wacana pemberian subsidi untuk proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). Sekarang, pemerintah tengah mengkaji jenis dukungan yang paling pas untuk proyek-proyek strategis di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ahmad Erani Yustika mengatakan pemerintah sejatinya belum memutuskan secara spesifik jenis bantuan untuk proyek pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) tersebut.

Menurutnya, setiap proyek memiliki karakteristik berbeda, sehingga kebutuhan dukungannya pun akan bervariasi setelah melihat laporan lengkap dari badan pengelola investasi (BPI) Danantara.


"Secara spesifik tidak seperti itu. Tapi ada beberapa proyek nanti ketika dijalankan diperlukan dukungan fasilitasi kebijakan dari pemerintah. Tapi kita mesti ngelihat terlebih dulu apa yang sudah dianalisis oleh Danantara," jelasnya saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta, dikutip Selasa (16/12/2025).

Erani menyebutkan, dukungan tersebut bisa diberikan dalam bentuk lain, seperti penyediaan infrastruktur penunjang atau kebijakan khusus yang memudahkan jalannya investasi. Hal itu tergantung pada tantangan yang dihadapi masing-masing proyek dalam daftar prioritas.

"Ada mungkin untuk proyek A tidak perlu ada fasilitasi atau kebijakan khusus dari pemerintah, tapi mungkin untuk proyek B ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh pemerintah, misalnya bantuan infrastruktur maupun yang lain. Masing-masing beda-beda," ucapnya.

Terkait nasib 18 proyek hilirisasi yang telah disodorkan,Erani memastikan bahwa seluruhnya masih berstatus prioritas dan telah mendapatkan lampu hijau dari Presiden. Namun, eksekusinya kemungkinan besar tidak akan dilakukan secara serentak, melainkan bertahap berdasarkan kesiapan finansial, pasar, dan lokasi masing-masing proyek.

"Sebetulnya yang kita berikan 18 proyek itu semuanya statusnya sama. Itu sudah disetujui oleh Presiden, itu diminta dikaji dan secepatnya itu bisa dieksekusi," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Patra Niaga Kirim BBM & Elpiji ke Bencana Sumatra