Luhut Geram: Kadang Negara Maju Memandang Rendah Kita

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 15/12/2025 12:20 WIB
Foto: Ritzy Dika

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penyebab Indonesia seringkali diremehkan oleh negara maju terkait terobosan iklim.

"Jika Anda bekerja sama di dalam negeri, kita dapat berbicara dan menjelaskan kepada negara-negara maju. Terkadang mereka (negara maju) juga memandang rendah, maaf saya menggunakan kata ini, negara berkembang, karena kita tidak bekerja secara terbuka dan transparan," ungkapnya saat memberikan kata pembuka di diskusi Policy and Research Dialogue oleh LPEM UI bertajuk Sustainable Growth in Indonesia, Senin (15/11/2025)

Ia menekankan pentingnya memperbaiki permasalahan tersebut untuk mendapatkan kepercayaan di dunia internasional, utamanya di hadapan negara maju. "Tanpa kepercayaan dan keyakinan, kredibilitas, kita bukan apa-apa," tegasnya.


Ia menekankan bahwa RI bisa sebenarnya berbicara secara terbuka dan terus terang kepada negara maju soal iklim karena tidak ada konflik kepentingan.

Selain itu, Luhut menjelaskan langkah agar Indonesia bisa dipercaya dunia internasional. Pertama, harus berbicara dengan pemimpin yang bertanggung jawab dalam program iklim. Dengan catatan, Indonesia harus menjaga agar kelangsungan investasi tanpa kecurangan atau menguntungkan secara sepihak.

Selanjutnya adalah industrialisasi dengan pengembangan teknologi di dalamnya. Hal ini sebagai substitusi sumber daya alam yang ada masa habisnya dan memudarkan ketergantungan terhadap sumber daya alam.

"Digitalisasi. Itu menurut saya sangat, sangat penting bagi kita semua. Sekarang masalah harga komoditas internasional juga menurun. Kita tidak akan bergantung pada harga komoditas. Kita harus melihat industri hilir," imbuhnya.

Ia mengakui Indonesia saat ini sudah bisa fokus dalam hilirisasi sumber daya alam seperti pertambangan logam, pertanian, hingga rumput laut. Namun, ia menilai perlu ditopang oleh penelitian.


(ras/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Strategi 'Indonesia Naik Kelas' Melalui Hilirisasi dan Industrialisasi