Disorot Prabowo, Begini Update Pemulihan Jembatan Dirusak Banjir Aceh
Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya percepatan pemulihan infrastruktur di Aceh kembali mendapat sorotan setelah Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung sejumlah titik terdampak banjir dan longsor pekan lalu. Empat jembatan utama yang menghubungkan lintas antardaerah kini menjadi prioritas percepatan perbaikan karena perannya yang vital bagi mobilitas warga serta distribusi logistik.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal mengatakan, seluruh pengerjaan jembatan Bailey di titik-titik prioritas kini menunjukkan progres yang signifikan. Pemulihan akses ini menjadi perhatian langsung Presiden dan harus selesai sesegera mungkin mengingat aktivitas masyarakat sangat bergantung pada jalur tersebut.
"Yang signifikan kami laporkan adalah proses pembangunan Jembatan Bailey. Ada empat titik yang menjadi prioritas dan juga merupakan atensi dari Bapak Presiden pada kunjungan minggu lalu yakni Jembatan Teupin Redeup yang menghubungkan Bireuen ke Lhokseumawe kemarin 77%, sekarang sudah 89% (tinggal 10% atau finishing," ujar Faisal.
Selain Teupin Redeup, progres jembatan lainnya juga terus bergerak. Pemerintah memastikan pengerjaan dilakukan secara paralel dengan dukungan personel teknis dari berbagai instansi. Pekerjaan dipacu agar jalur strategis yang terputus akibat bencana bisa difungsikan kembali dalam waktu dekat.
"Lalu Jembatan Teupin Mane menghubungkan Bireuen ke Takengon kemarin 85%, hari ini dilaporkan oleh Kodam Iskandar Muda itu 88%. Jembatan Kutablang yang menghubungkan jalan utama Bireuen-Lhokseumawe kemarin 17,5%, hari ini 28%, serta Jembatan Jerata yang masih dalam tahap awal proses perbaikan," katanya.
Di luar perbaikan infrastruktur, pemerintah juga tengah mengejar target penanganan pengungsian pascabencana. Proses relokasi sementara menjadi prioritas agar warga terdampak bisa mendapatkan layanan dasar yang lebih terpusat dan layak.
"Mengenai penanganan pengungsian dan target darurat, dalam 4 hari terakhir, kami selalu menyampaikan bahwa target dari pelaksanaan tanggap darurat fase kedua ini adalah memastikan fase transisi dari pengungsian yang terpisah-pisah menjadi pengungsian yang terpusat, satu pengungsian pos terpadu, sambil menunggu hunian sementara," ujarnya.
Pengungsian terpadu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat. Langkah ini diambil agar warga memiliki kondisi hidup yang lebih stabil sebelum pemindahan ke hunian sementara dilakukan.
"Nanti setelah hunian sementara selesai, saudara-saudara kita yang ada di titik-titik pengungsian terpadu yang lengkap dengan dapur umum, kemudian layanan kesehatan, psikososial, dan ruang belajar sementara, ini akan pindah ke hunian sementara sampai menunggu hunian tetap selesai. Jadi, ini kita sudah masuk di fase itu," ujarnya.
Untuk mempercepat penarikan warga dari titik-titik pengungsian kecil, pemerintah telah mengirimkan tambahan tenda peleton dan tenda keluarga. Upaya ini difokuskan di Aceh Tamiang, salah satu wilayah terdampak paling besar.
"Untuk bisa mempercepat proses masuknya atau menarik warga, saudara-saudara kita yang saat ini masih terpisah-pisah di titik pengungsian, BNPB sudah menyalurkan 30 tenda peleton dan lebih kurang 984 tenda keluarga di Aceh Tamiang," kata Faisal.
Aceh Tamiang sendiri memiliki 12 kecamatan terdampak, dan pusat pengungsiannya akan dibuat di level kecamatan untuk memudahkan distribusi bantuan. Proyeksinya, akan ada beberapa titik pengungsian terpadu di tiap wilayah.
"Di Aceh Tamiang, kecamatan terdampak ada 12 kecamatan. Kemarin saya sampaikan bahwa pusat pengungsian terpadu ini akan berbasis kecamatan, jadi mungkin akan ada 5 hingga 10 titik pengungsian terpadu per kecamatan," katanya.
Foto: Presiden Prabowo Subianto mengunjungi posko pengungsian di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (12/12/2025). (Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)Presiden Prabowo Subianto mengunjungi posko pengungsian di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (12/12/2025). (Dok. Badan Komunikasi Pemerintah) |
[Gambas:Video CNBC]
Foto: Presiden Prabowo Subianto mengunjungi posko pengungsian di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (12/12/2025). (Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)