MARKET DATA

Korban Jiwa Banjir Bandang Sumatra Sudah Nyaris 1.000 Orang

Emir Yanwardhana,  CNBC Indonesia
12 December 2025 17:57
Tim BNPB tengah meninjau salah satu lokasi pemasangan jembatan bailey di Kabupaten Bieruen, pada Kamis (11/12/2025). (Dok. BNPB)
Foto: Tim BNPB tengah meninjau salah satu lokasi pemasangan jembatan bailey di Kabupaten Bieruen, pada Kamis (11/12/2025). (Dok. BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah korban jiwa akibat banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra kembali mengalami peningkatan signifikan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa angka kematian kini semakin mendekati seribu jiwa, mencerminkan betapa luas dan beratnya dampak bencana tersebut.

Dalam keterangan terbarunya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan bahwa angka korban meninggal bertambah lima orang sejak laporan sebelumnya.

"Jumlah total korban meninggal dunia di tiga provinsi ini bertambah lima. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Dari 990 jiwa meninggal dunia per kemarin, 11 Desember, saat ini rekapitulasi kami menunjukkan angka 995 jiwa total meninggal dunia di tiga provinsi," katanya dalam konferensi pers BNPB, Jumat (12/12/2025)

Selain korban meninggal dunia, jumlah korban hilang juga meningkat. Proses pencarian menghadapi berbagai kendala, mulai dari akses yang sulit hingga kondisi cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat. Meski begitu, tim gabungan terus melakukan penyisiran, terutama di kawasan yang terdampak paling parah.

"Untuk korban hilang, kemarin di data kami itu 222 nama, hari ini bertambah 226 nama. Di Aceh, itu bertambah jumlah korban yang masih dilaporkan hilang," kata Abdul Muhari.

BNPB juga mencatat bahwa lebih dari 880 ribu warga masih mengungsi dan membutuhkan bantuan. Upaya memastikan distribusi bantuan tetap lancar menjadi salah satu fokus utama saat ini.

"Kemudian untuk pengungsi, ini tidak berubah, sebanyak 884.889 jiwa. Ini yang terus kita dorong logistik dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, distribusi logistik di Aceh dilakukan melalui jalur udara untuk mempercepat penyaluran bantuan ke wilayah yang sulit dijangkau. BNPB menyebut bahwa prioritas utama adalah memenuhi kebutuhan pengungsi yang tersebar di berbagai titik penampungan.

"Distribusi Logistik dan Pembangunan Infrastruktur. Berkaitan dengan itu, di tiap-tiap provinsi, kami laporkan bahwa di Aceh Distribusi Logistik via Udara Terlaksana 8 sortie (8 kali penerbangan). Pada umumnya, ini langsung mengejar ke titik-titik kantong pengungsi, dan ada satu yang ke Rembele untuk membawa bahan makanan pokok," kata Abdul Muhari.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hujan Semalaman Picu Banjir Bandang Dahsyat, Korban Jiwa Berjatuhan


Most Popular
Features