Internasional

Trump Kesal di Amerika, Dukungan ke Kebijakan Ekonominya Cuma 31%

tfa, CNBC Indonesia
Jumat, 12/12/2025 09:40 WIB
Foto: Presiden AS Donald Trump (Tangkapan Layar Video/X)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan kesal. Ia bahkan kembali meluapkan kekesalannya setelah sebuah survei terbaru menunjukkan semakin banyak warga AS yang tak lagi percaya pada penanganan ekonominya.

Jajak pendapat Universitas Chicago untuk Associated Press (AP) mencatat hanya 31% orang dewasa AS yang menyetujui kinerja ekonomi Trump. Angka itu anjlok dari 40% pada Maret dan menjadi yang terendah sepanjang masa jabatan pertama maupun keduanya.


AP menegaskan hasil ini mencerminkan "tingkat persetujuan ekonomi terendah Trump yang pernah mereka catat". Namun, dalam unggahan di laman Truth Social, Trump menuduh publik tak memahami pencapaiannya.

"Kapan saya akan mendapatkan pujian karena menciptakan, tanpa inflasi, mungkin Ekonomi Terhebat dalam Sejarah Negara kita?" tulis Trump, seperti dikutip AFP, Jumat (12/12/2025). Ia juga mempertanyakan mengapa jajak pendapat "tidak mencerminkan kehebatan Amerika saat ini".

Survei yang melibatkan 1.146 responden itu dilakukan pada 4-8 Desember. Sebanyak 68% responden menilai ekonomi AS berkinerja buruk, sejalan dengan meningkatnya keluhan publik soal biaya hidup.

Sementara itu, di tengah tekanan tersebut, Trump melakukan perjalanan ke Pennsylvania untuk mempromosikan capaian ekonominya. Ia kembali menyalahkan Joe Biden atas "bencana inflasi", namun bersikeras kondisi saat ini membaik.

"Harga turun dengan cepat," klaim Trump, sambil memuji penguatan pasar saham.

Inflasi memang melonjak pada era Biden, sempat mereda pada awal Trump kembali berkuasa, namun kembali naik sejak April. Data terakhir pada September menunjukkan inflasi tahunan 2,8%. Pemerintah tak merilis data Oktober akibat penutupan pemerintahan, sementara data November diperkirakan keluar minggu depan.


(tfa/șef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap Guyur Stimulus, Trump Ingin Warga AS Punya Banyak Anak