Terbang Perdana, Sayap Pesawat Berpenumpang Ini Tiba-Tiba Bolong
Jakarta, CNBC Indonesia - Berita tidak mengenakkan menimpa Qantas setelah salah satu Airbus A380 andalannya mengalami kerusakan sayap pada penerbangan komersial pertama usai kembali beroperasi. Bilah sayap kiri (slat) pesawat bernomor registrasi VHOQC itu terkelupas dan tampak seperti berlubang dalam penerbangan dari Sydney, Australia menuju Los Angeles, Amerika Serikat pada Minggu.
"Sebagian bilah sayap kiri salah satu pesawat A380 kami ditemukan rusak setelah mendarat di Los Angeles pada hari Minggu waktu setempat," ujar juru bicara Qantas, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Jumat (12/12/2025).
Ia menegaskan bahwa pesawat "beroperasi normal dan mendarat tanpa insiden", dan teknisi kini sedang mengganti komponen tersebut.
Slat berfungsi memperluas permukaan sayap saat lepas landas dan pendaratan, sehingga pesawat dapat melaju lebih lambat tanpa risiko stall. Selain kerusakan sayap, Qantas juga mengkonfirmasi adanya gangguan sistem kelistrikan yang tidak terkait selama penerbangan 13 jam itu, membuat sebagian penumpang tak dapat menggunakan sistem hiburan.
Pesawat A380 tersebut sejatinya dijadwalkan kembali ke Sydney pada Minggu, namun suku cadang pengganti baru tiba di Los Angeles pada Rabu malam. Qantas menyatakan akan menginformasikan penumpang yang terdampak segera setelah perbaikan rampung.
Insiden ini memicu keluhan publik, termasuk dari mantan bendahara Koalisi, Joe Hockey, yang menerima pesan pembatalan penerbangan QF12 menuju Sydney.
"Pesawat tersebut sekarang membutuhkan perawatan ekstensif untuk memastikan penerbangan yang aman," demikian isi pesan yang ia unggah di Instagram, disertai komentar pedas: "ANDA PASTI BERCANDA #qantas". Hockey kemudian dijadwalkan ulang ke penerbangan lain.
Ironisnya, kejadian ini terjadi hanya beberapa hari setelah Qantas mempromosikan kembalinya A380 tersebut ke layanan. Dalam pernyataan 5 Desember, maskapai menyebut pesawat yang dijuluki "Paul McGinness" itu telah menjalani lebih dari 100.000 jam pekerjaan perawatan dan penyegaran kabin.
Di sisi lain, Airbus memastikan telah memberi bantuan penuh. "Kami telah memberikan semua dukungan teknis yang diperlukan kepada Qantas," kata seorang juru bicara Airbus.
(tfa/tfa)