RI Tegaskan Sikap Soal Suara Israel di Tengah Proses Aksesi OECD

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Kamis, 11/12/2025 14:50 WIB
Foto: Konferensi Pers terkait Perkembangan Proses aksesi OECD Indonesia di Gedung Ali Wardhana, Kantor Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Zahwa Madjid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tengah berada dalam proses aksesi untuk menjadi anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Adapun keanggotaan tersebut membutuhkan keputusan bulat dari seluruh anggota tak terkecuali negara Israel.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak serta merta menormalisasikan hubungan antara Indonesia dengan Israel.


Dirinya menjelaskan bahwa sebelumnya Presiden Prabowo Subianto sudah menegaskan sikap Indonesia terhadap Israel dalam KTT solusi dua negara untuk perdamaian Palestina di markas PBB, New York, September lalu.

"Jadi, keanggotaanya tentu membutuhkan unanimous keputusan dari anggota yang lain. Nah, terkait yang tadi yang terakhir, Bapak Presiden sudah jelas dalam pidato di PBB," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers terkait Perkembangan Proses aksesi OECD Indonesia, Kamis (11/12/2025).

Airlangga menjelaskan komitmen Indonesia dalam penyelesaian kekerasan di Palestina adalah Israel menyelesaikan isu secara Politik dengan Palestina.

"Saya pikir itu sudah menjadi jelas bahwa apabila Israel menyelesaikan issue secara politik dengan Palestina, maka disitulah proses mengenai Indonesia. Jadi, tidak ada statement lain kecuali statement Pak Presiden di dalam pidato PBB," ujarnya.

Seperti yang diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyatakan solusi dua negara menjadi jalan untuk mencapai perdamaian di Palestina. Hal itu disampaikannya dalam KTT solusi dua negara untuk perdamaian Palestina di markas PBB, New York, Senin (22/9/2025) waktu setempat.

Menurutnya, solusi dua negara merupakan komitmen Indonesia dalam penyelesaian kekerasan di Palestina. Melalui hal tersebut Israel dan Palestina akan sama-sama diakui sebagai negara yang berdaulat.

"Kita harus menjamin keberadaan negara bagi Palestina. Namun Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan bagi keamanan Israel," ujarnya.

Menurutnya, pengakuan tersebut harus menjadi perdamaian sejati bagi semua pihak.

Prabowo juga mengapresiasi sejumlah negara yang telah secara resmi mengakui kedaulatan negara Palestina. Menurutnya, hal itu adalah langkah di sisi sejarah yang benar.

"Kami memuji negara-negara terkemuka dunia yang telah mengambil langkah prinsipil ini. Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara besar lainnya di dunia telah melangkah ke sisi yang benar dalam sejarah," tuturnya.

Prabowo juga mengajak negara lain yang belum mengakui Palestina untuk memberikan komitmennya saat ini.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menko Airlangga Ungkap Perkembangan Aksesi RI Jadi Anggota OECD