MARKET DATA

Daging Ayam Sudah Surplus, Mau Swasembada Peternak Sarankan Ini

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
11 December 2025 15:30
Pantauan harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Pantauan harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah mengejar swasembada ayam pedaging tahun depan dinilai bukan perkara sulit dari sisi produksi. Peternak menilai suplai daging ayam nasional sebenarnya sudah surplus. Namun, tantangan besar justru terletak pada ketimpangan produksi antara Jawa dan luar Jawa, sehingga pembangunan peternakan terintegrasi di berbagai daerah dinilai mendesak.

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi mengungkapkan, kemampuan produksi ayam pedaging nasional jauh melampaui kebutuhan, yakni mencapai 4,3 juta ton sepanjang tahun 2025. Sedangkan kebutuhan sendiri di kisaran 3,9 juta ton.

"Berdasarkan data yang kami terima, kemampuan produksi kita (daging ayam) 4,3 juta ton. Kebutuhan (konsumsi) sepanjang tahun 2025 kisaran 3,9 juta ton. Artinya sampai dengan akhir tahun ini ada kelebihan stok 400 ribu ton atau sekitar 12% dari kebutuhan nasional," ungkap Sugeng kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/12/2025).

Meski demikian, surplus produksi tersebut belum otomatis menjamin pemerataan suplai. Sugeng menekankan, konsentrasi produksi yang terlalu besar di Pulau Jawa membuat daerah lain rentan mengalami kekosongan pasokan.

"Produksi ayam berdasarkan informasi kami, 65% terpusat di Pulau Jawa. Artinya jika terjadi kekosongan pasokan itu bukan masalah suplainya, khususnya di tahun 2025. Tetapi pemerataan yang masih timpang, atau ketercukupan yang di luar Pulau Jawa masih timpang, karena mereka masih bergantung dari suplai yang di Pulau Jawa," jelasnya.

Hasil pemantauan di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025) pagi, harga daging ayam meroket tajam. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Hasil pemantauan di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025) pagi, harga daging ayam meroket tajam. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Hasil pemantauan di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025) pagi, harga daging ayam meroket tajam. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Karena itu, ia mendukung penuh langkah pemerintah membangun peternakan terintegrasi di luar Jawa. Langkah ini dinilai penting bukan hanya untuk distribusi, tetapi juga peningkatan kesejahteraan peternak di daerah.

"Karenanya peternak mendukung program pemerintah, membangun peternakan terintegrasi (di luar Pulau Jawa), agar tidak terjadi ketimpangan produksi Jawa vs luar Jawa, berikut tingkat kesejahteraan peternak juga harus jadi prioritas. Pengalaman selama ini yang menonjol adalah kesejahteraan peternak yang terabaikan," kata Sugeng.

Ia juga menilai rencana pemerintah menambah pasokan ayam untuk pemenuhan program makan bergizi gratis (MBG) masih sangat mungkin dilakukan. Hanya saja, ia mengingatkan agar ekspansi produksi tidak sampai mematikan pelaku usaha yang sudah ada.

"Terkait dengan rencana pemerintah, menurut hemat kami, tidak susah untuk dilaksanakan terkait dengan penambahan jumlah ketersediaan daging ayam untuk pemenuhan MBG. Justru yang harus dikelola adalah jangan sampai niatan baik untuk menambah jumlah produksi, mematikan pelaku yang sudah ada. Dan pemilihan lokasi di luar Jawa menjadi urgent," tegasnya.

Perlu diketahui, pemerintah tengah menyiapkan arah kebijakan pangan baru untuk 2026. Setelah swasembada beras dan jagung akan dinyatakan tercapai akhir tahun ini, fokus pemerintah akan bergeser kepada komoditas lain yang dianggap strategis.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan Presiden Prabowo meminta target swasembada diperluas ke gula, garam, termasuk protein hewani seperti telur, ayam, dan sapi.

"Kita tahun ini swasembada beras sama jagung, tahun depan kita pertahankan tentunya ya beras sama jagungnya. Nah, ke depan Presiden menginginkan ke depan kita swasembada gula. Kemudian kalau di KKP ada swasembada garam," kata Sudaryono saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Untuk komoditas ayam dan telur, pemerintah mulai fokus mengembangkan peternakan di luar Jawa.

"Tahun depan, bagaimana peningkatan produksi swasembada telur, ayam dan sapi sebetulnya. Tapi ini kita lagi fokus di telur sama daging ayam khususnya di daerah luar Jawa," katanya.

Ia menegaskan, Presiden Prabowo ingin setiap daerah memiliki ketahanan pangannya sendiri, sekaligus menjawab kekhawatiran pasokan untuk program makan bergizi gratis. Pemerintah pun telah menyiapkan lokasi peternakan terintegrasi di 13 provinsi luar Jawa, dan satu di Jawa Timur.

"Kita sudah identifikasi semua. Melibatkan BUMN, terus nanti Koperasi Desa Merah Putih, peternak lokal. Intinya untuk meningkatkan produksi telur dan ayam," terang dia.

(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Daging Ayam Naik, Peternak Blak-blakan Lega Tak Lagi Jual Rugi


Most Popular
Features