5.000 Ha Sawah Puso Akibat Banjir Sumatra, Apa Kabar Produksi Beras?
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menilai banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Aceh dan Sumatra tidak akan memberikan dampak berarti terhadap produksi padi, baik untuk tahun ini maupun proyeksi tahun depan.
Ia menjelaskan, efek banjir terhadap lahan pertanian masih tergolong terkendali jika dibandingkan dengan luas baku sawah nasional. Ia menuturkan, dari laporan sementara, total luas lahan terdampak mencapai kurang lebih 40.000 hektare. Namun, hanya sebagian kecil yang benar-benar mengalami puso atau gagal panen.
Dari data tersebut, sekitar 4.500-5.000 hektare yang tercatat mengalami puso di tiga provinsi terdampak bencana banjir.
"Kalau saya katakan hanya 40.000 (hektare) itu, karena saya bandingkan dengan total luasan baku sawah se-Indonesia itu 7,3 juta hektare, jadi kecil, sehingga tidak signifikan mempengaruhi produksi dari kebutuhan pangan kita," ujar Sudaryono saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Sudaryono menambahkan, meskipun terdapat sedikit penurunan luas tambah tanam (LTT) di daerah terdampak, secara nasional tren penanaman justru meningkat. Dengan kondisi tersebut, Kementan tetap percaya diri target produksi padi tahun depan dapat tercapai.
Ia juga mengingatkan, pencatatan hasil panen secara resmi berada di bawah Badan Pusat Statistik (BPS), sementara Kementan fokus mencatat luas tanam untuk menghitung proyeksi panen beberapa bulan ke depan. Menurutnya, peningkatan penanaman pada Desember akan berdampak langsung pada kenaikan panen di Februari-Maret.
Lebih jauh, Sudaryono menyebut tidak semua wilayah terdampak banjir mengalami kerusakan tanaman. Beberapa daerah hanya menghadapi kendala sementara seperti akses jalan terputus atau genangan ringan. Proses pengecekan detail tetap dilakukan melalui penyuluh pertanian dan dinas daerah.
Di sisi lain, ia memastikan seluruh petani terdampak akan mendapat dukungan penuh pemerintah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Petani tidak boleh khawatir, nanti benih, alat mesin pertanian, bahkan KUR (kredit usaha rakyat) kalau ada pinjaman, Presiden ingin meng-cover itu semua," terang dia.
Ke depan, lanjutnya, Kementan akan memprioritaskan pemulihan sektor pertanian pascabencana agar produksi bisa segera kembali normal.
"Apakah yang terdampak itu nanti kita kasih benih gratis, kemudian bantuan alat mesin pertanian supaya cepat mengolah lagi. Jadi tidak berlama-lama bersedih hati, supaya ekonominya tumbuh lagi," pungkasnya.
(dce)