Internasional

Asia Sejengkal Menuju Perang, Kapal Tempur China Mulai Bergerak

luc, CNBC Indonesia
Jumat, 05/12/2025 22:00 WIB
Foto: Kapal perang China dan Rusia ikut serta dalam latihan angkatan laut bersama di Laut China Timur Selasa, 27 Desember 2022. (AP/Xu Wei)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Taiwan menyampaikan kekhawatiran atas pengerahan kapal-kapal perang China dalam operasi militer berskala luas yang menjangkau ribuan kilometer, dari Laut Kuning hingga Laut China Selatan. Taipei menilai langkah itu menimbulkan ancaman terhadap stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Kantor kepresidenan Taiwan mengungkapkan bahwa aktivitas tersebut dipantau ketat oleh kementerian pertahanan serta lembaga keamanan terkait.

"Kami memiliki pemahaman yang lengkap mengenai situasi ini," ujar juru bicara kantor presiden, Karen Kuo, dilansir AFP, Jumat (5/12/2025).


Kuo tidak memerinci jumlah kapal perang yang dikerahkan. Namun seorang sumber keamanan yang berbicara kepada AFP menyebut jumlahnya "signifikan".

Menurut Kuo, operasi China kali ini tidak hanya terjadi di Selat Taiwan, tetapi membentang dari area selatan Laut Kuning, bergerak ke Laut China Timur dekat Kepulauan Diaoyu yang sengketa, kemudian meluas hingga ke Laut China Selatan dan bahkan mencapai Pasifik Barat.

"Ini benar-benar menimbulkan ancaman dan berdampak pada Indo-Pasifik dan seluruh kawasan," ujarnya.

Taiwan menyerukan agar Beijing "menunjukkan pengendalian diri". Meski begitu, Kuo menegaskan bahwa otoritas Taiwan yakin mampu mengelola situasi tersebut.

"Kami juga percaya diri bahwa kami dapat menangani hal ini dengan baik," katanya.

Hingga saat ini, militer China maupun media pemerintahnya tidak mengeluarkan pernyataan mengenai peningkatan aktivitas angkatan laut di wilayah yang disebut Taiwan. Ketika ditanya apakah benar ada pengerahan besar kapal perang, Kementerian Luar Negeri China juga tidak memberikan konfirmasi langsung.

"Saya ingin menekankan bahwa China secara konsisten mengikuti kebijakan defensif," kata juru bicara kementerian, Lin Jian, dalam konferensi pers rutin. "Angkatan laut dan penjaga pantai China beroperasi secara ketat di perairan terkait sesuai hukum domestik China dan hukum internasional," imbuhnya.

Ia juga meminta "pihak-pihak terkait" agar tidak "bereaksi berlebihan atau menyebarkan sensasi yang tidak berdasar."

Beijing, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, tidak pernah menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mengambil alih pulau itu. China juga mengeklaim kedaulatan hampir atas seluruh wilayah Laut China Selatan, yang menjadi sumber sengketa dengan sejumlah negara Asia Tenggara.

Kepala intelijen Taiwan, Tsai Ming-yen, pada Rabu sebelumnya menyatakan bahwa periode Oktober hingga Desember merupakan "musim puncak" bagi latihan evaluasi tahunan militer China. Ia memperingatkan bahwa Partai Komunis China dapat mengubah aktivitas rutin ini menjadi latihan yang diarahkan secara khusus untuk menekan Taiwan.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Taiwan Uji Pendekatan Militer-Sipil Untuk Hadapi Ancaman China