MARKET DATA

Peminat Magang Hub Kemnaker Membeludak, Menaker Bilang Begini

Ferry Sandi,  CNBC Indonesia
05 December 2025 18:10
Magang Nasional Serap 100 Ribu Fresh Graduate & Gaji Dibayar Pemerintah, Ini Target Menaker
Foto: Magang Nasional Serap 100 Ribu Fresh Graduate & Gaji Dibayar Pemerintah, Ini Target Menaker

Jakarta, CNBC Indonesia - Program Magang Nasional alias Magang Hub mendapat sambutan luar biasa dari generasi muda. Antusiasme itu tercermin dari ketatnya persaingan yang terjadi di berbagai posisi strategis, termasuk di sejumlah BUMN besar.

Fenomena ini sekaligus menjadi potret tingginya kebutuhan anak muda terhadap akses pengalaman kerja yang kredibel dan terstruktur. Menariknya, persaingan tersebut bukan hanya terjadi di satu atau dua sektor, tetapi hampir merata di banyak bidang.

"Apresiasi terhadap program ini sangat tinggi. Tingkat seleksi rata-rata mencapai 1 banding 10, bahkan di beberapa posisi di BUMN ternama bisa mencapai 1 banding ratusan. Ini menunjukkan bahwa peluang magang sangat diminati dan menjadi kesempatan berharga bagi generasi muda," kata Menaker Yassierli dalam Profit CNBC Indonesia dikutip Jumat (5/12/2025).

Di tengah tingginya animo pendaftar, daya tampung program masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Pemerintah harus menyeimbangkan antara besarnya minat dengan kesiapan dunia industri sebagai mitra. Selain itu, lulusan baru setiap tahun terus bertambah, sehingga tekanan terhadap pasar magang semakin besar. Kondisi ini juga menjadi indikator bahwa transisi dari dunia kampus ke dunia kerja masih memerlukan banyak jembatan penghubung.

"Saat ini kuota mencapai 100.000 peserta dari sekitar 1 hingga 1,1 juta total lulusan, atau sekitar 10%. Untuk peningkatan kuota ke depan masih akan dikaji sesuai perkembangan program," ujar Yassierli.

Masalah lain yang tak kalah penting adalah ketimpangan persebaran lokasi magang. Jakarta masih menjadi magnet utama, sementara daerah belum sepenuhnya menjadi pilihan favorit peserta. Kondisi ini membuat peluang di daerah kerap tidak termanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, ketimpangan ini juga berpotensi memperlebar jarak akses kesempatan kerja antarwilayah.

"Salah satu catatan penting adalah persebaran peserta yang belum merata di seluruh provinsi. Banyak peserta dari daerah lebih memilih magang di Jakarta. Ke depan, pemerintah akan mendorong BUMD, BLUD, dan perusahaan di kawasan industri daerah agar membuka lebih banyak peluang magang, sehingga lulusan di daerah memiliki akses yang lebih dekat," sebut Yassierli.

Tak meratanya peluang magang juga berkaitan langsung dengan kesiapan perusahaan di daerah. Sejumlah pelaku industri masih bersikap menunggu perkembangan program sebelum terlibat lebih jauh. Padahal, keterlibatan industri lokal sangat krusial untuk memperluas jangkauan program serta memperkuat ekosistem ketenagakerjaan di luar pusat ekonomi nasional.

"Belum optimalnya partisipasi perusahaan di daerah menjadi tantangan utama. Hal ini dipengaruhi keterbatasan waktu persiapan dan sikap wait and see dari perusahaan. Koordinasi terus dilakukan dengan BUMN, kementerian, dan dunia industri. Kementerian Perindustrian bahkan menyatakan kesiapan menyerap hingga 30.000 peserta magang yang tersebar di berbagai kawasan industri," sebut Yassierli.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Program Magang Digaji Rp3,3 Berpotensi Dilanjut, Ini Syaratnya


Most Popular