6 Photos
Banjir Rob Terjang Sunda Kelapa, Bongkar Muat Kapal Kacau Balau
Banjir rob menggenangi kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa ketika air laut sedang pasang dan tumpah ke daratan.
Pekerja melakukan bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (5/12/2025). Banjir rob atau air laut yang tumpah ke daratan menjadi fenomena yang sering terjadi di kawasan pesisir Jakarta.(CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Banjir ini disebabkan oleh fenomena alam, salah satunya air laut yang sedang pasang. Air laut bisa meluap dan menyebabkan genangan karena kondisi dataran yang cenderung lebih rendah. Tak heran bila banjir rob sering terjadi di jalan, permukiman warga, hingga pelabuhan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Banjir rob menggenangi kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa ketika air laut sedang pasang dan tumpah ke daratan. Kondisi banjir akan semakin parah jika hujan deras mengguyur area Pelabuhan Sunda Kelapa. Ketika air laut tumpah ke daratan, kondisi di sekitar pelabuhan menjadi tergenang. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 hingga 50 cm. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Banjir rob tumpah persis di area bersandarnya kapal yang juga menjadi tempat bongkar muat barang dan petikemas. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Para pekerja harus menggununakan sampan agar bisa melewati banjir rob di Pelabuhan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Air laut yang menggenangi area pelabuhan cenderung berwarna kecokelatan karena sudah bercampur dengan tanah merah. Kondisi pelabuhan yang becek tentu membuat aktivitas bongkar muat terganggu. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Kondisi tanggul yang memprihatinkan itu bertahan selama bertahun-tahun. Namun, sejak Oktober 2025, tanggul beton mulai dibangun di Pelabuhan Sunda Kelapa. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Panjang tanggul yang sudah dibangun sekitar 1,2 kilometer dengan ketebalan sekitar 30 cm dan ketinggian bervariasi, mulai dari 1,8 meter, 2,3 meter, hingga 2,4 meter. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Meski sudah ada tanggul beton, Pelabuhan Sunda Kelapa ternyata masih belum lepas dari ancaman banjir rob yang terjadi di penghujung tahun 2025 ini. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)