2 Raksasa NATO Mulai Perburuan Kapal Rusia, Puluhan Armada Dikerahkan
Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris dan Norwegia, dua anggota kunci NATO, meningkatkan patroli gabungan di Samudra Atlantik Utara yang strategis untuk memburu kapal selam Rusia. Keputusan ini diambil setelah London mendeteksi peningkatan aktivitas kapal Rusia yang mengancam perairan mereka hingga 30% dalam dua tahun terakhir.
Mengutip Eurasianet, Jumat (5/12/2025), Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengumumkan bahwa setidaknya 13 kapal perang anti-kapal selam Tipe 26 akan dikerahkan dan didukung oleh drone di Atlantik Utara, termasuk perairan antara Greenland, Islandia, dan Inggris-yang dikenal sebagai GIUK Gap.
Wilayah ini krusial karena Rusia menggunakannya untuk mengirim kapal selam bersenjata rudal jelajah jarak jauh menuju AS atau Atlantik.
Norwegia akan menyumbang minimal lima kapal, dan Inggris menyumbang delapan frigat Tipe 26. Namun, patroli ini baru akan dimulai pada akhir 2020-an atau awal 2030-an karena kapal frigat tersebut masih dalam tahap pembangunan.
Pengerahan ini diformalkan melalui Perjanjian Lunna House yang ditandatangani baru-baru ini. Kapal frigat yang akan digunakan akan dapat dipertukarkan dan dibangun di Inggris. Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, menekankan pentingnya aliansi ini.
"Karena semakin banyak kapal Rusia terdeteksi di perairan kami, kami harus bekerja sama dengan mitra internasional untuk melindungi keamanan nasional kami," kata Starmer saat penandatanganan perjanjian.
Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, menambahkan bahwa perjanjian ini sangat penting di "era ancaman baru."
"Dalam era ancaman baru ini dan dengan meningkatnya aktivitas Rusia di Atlantik Utara, kekuatan kami berasal dari kekuatan keras dan aliansi yang kuat," tegas Healey.
Langkah ini juga merupakan respons terhadap serangkaian pernyataan dan tindakan provokatif dari Moskow. Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengeluarkan peringatan terkerasnya dalam beberapa tahun terakhir, menyatakan bahwa Rusia siap melawan Eropa "sekarang juga" jika Eropa yang memulai konflik. Putin menyalahkan kekuatan Eropa karena menghalangi upaya perdamaian AS di Ukraina.
Selain pelanggaran wilayah udara oleh drone di Estonia, Rumania, dan Polandia, kapal selam Rusia dan kapal mata-mata menimbulkan ancaman terhadap infrastruktur bawah laut kritis NATO. Hampir 98% data dunia ditransmisikan melalui kabel bawah laut yang sangat rentan terhadap sabotase.
Sebelumnya pada November, kapal mata-mata Rusia, Yantar, dikabarkan mengarahkan laser ke pilot Inggris di dekat perairan Inggris.
(tps/luc)[Gambas:Video CNBC]