Foto Internasional

Potret Mewah Pulau Pribadi Penjahat Seks yang Buat Trump Ketar-ketir

AFP, CNBC Indonesia
Jumat, 05/12/2025 12:00 WIB

Kongres AS merilis dokumentasi pulau pribadi Little St. James. Terdapat rumah mewah pelaku kejahatan seks Epstein, yang sempat dekat dengan Trump.

1/7 Rumah mewah di pulau tempat Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual, diduga memaksa gadis-gadis di bawah umur untuk berhubungan seks dengan pria-pria berkuasa. (Tangkapan Layar Video/AFP))

Partai Demokrat di Kongres Amerika Serikat (AS) merilis dokumentasi pulau pribadi Little St. James. Di pulau tersebut terdapat rumah mewahnya terpidana pelaku kejahatan seksual, mendiang Jeffrey Epstein. (Tangkapan Layar Video/AFP)

2/7 Rumah mewah di pulau tempat Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual, diduga memaksa gadis-gadis di bawah umur untuk berhubungan seks dengan pria-pria berkuasa. (Tangkapan Layar Video/AFP))

Gambar tersebut memperlihatkan lebih detail isi pulau yang diduga menjadi tempat Epstein melakukan kegiatan asusila. (Tangkapan Layar Video/AFP)

3/7 Rumah mewah di pulau tempat Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual, diduga memaksa gadis-gadis di bawah umur untuk berhubungan seks dengan pria-pria berkuasa. (Tangkapan Layar Video/AFP))

Pengungkapan ini seiring dengan persetujuan Presiden Donald Trump yang menandatangani undang-undang terkait perilisan dokumen-dokumen investigasi kasus Epstein.Ini seiring dengan persetujuan DPR AS untuk menyetujui Undang-Undang Transparansi Arsip Epstein yang mewajibkan pemerintah merilis seluruh dokumen penyelidikan terkait sosok itu dalam 30 hari. Langkah ini membuka jalan bagi publik untuk melihat tumpukan bukti yang selama ini disimpan rapat oleh Departemen Kehakiman (DOJ) dan FBI.(Tangkapan Layar Video/AFP)

4/7 Rumah mewah di pulau tempat Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual, diduga memaksa gadis-gadis di bawah umur untuk berhubungan seks dengan pria-pria berkuasa. (Tangkapan Layar Video/AFP))

Epstein sendiri dihukum pada 2008 atas tuduhan menawarkan jasa prostitusi kepada anak di bawah umur dan meninggal dunia pada 2019 di penjara. Namun,berkas yang selama bertahun-tahun disegel tersebut, disebut-sebut berpotensi menyeret tokoh bisnis hingga politisi ternama, termasuk mantan Presiden Donald Trump. (Tangkapan Layar Video/AFP)

5/7 Rumah mewah di pulau tempat Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual, diduga memaksa gadis-gadis di bawah umur untuk berhubungan seks dengan pria-pria berkuasa. (Tangkapan Layar Video/AFP))

Dalam salah satu email tahun 2019 kepada Wolff, Epstein menulis bahwa Trump "tahu tentang gadis-gadis itu", meskipun tidak jelas apa makna spesifik dari frasa tersebut. Email dirilis tahun 2011 kepada Maxwell di mana Epstein menggambarkan Trump sebagai "anjing yang belum menggonggong". "Trump telah menghabiskan waktu berjam-jam di rumah saya bersama salah satu korban saya (yang namanya disunting)," tulis Epstein, dikutip Reuters. (Tangkapan Layar Video/AFP)

6/7 Rumah mewah di pulau tempat Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual, diduga memaksa gadis-gadis di bawah umur untuk berhubungan seks dengan pria-pria berkuasa. (Tangkapan Layar Video/AFP))

Trump secara konsisten dan keras menyangkal mengetahui tentang perdagangan seks Epstein. Namun ia mengakui bahwa dirinya dan Epstein, yang meninggal karena bunuh diri di penjara pada tahun 2019, pernah berteman sebelum terjadi keretakan.(Tangkapan Layar Video/AFP)

7/7 Rumah mewah di pulau tempat Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual, diduga memaksa gadis-gadis di bawah umur untuk berhubungan seks dengan pria-pria berkuasa. (Tangkapan Layar Video/AFP))

Sebelumnya, Raja Inggris, Charles III resmi mencabut semua gelar adiknya, Andrew, yang dulu disebut "pangeran", karena terkait dengan mendiang Epstein. Andrew bersahabat dekat dengan Epstein sejak lama. Keduanya pertama kali bertemu tahun 1999 melalui pacar Epstein, Ghislaine Maxwell. Pada Agustus 2021, seorang perempuan bernama Virginia Giuffre, mengajukan gugatan ke Andrew. Ia menuduh anak mendiang Ratu Elizabeth II itu melakukan kekerasan seksual terhadapnya tiga kali, termasuk dua kali saat ia masih berusia 17 tahun. Dalam memoarnya "Nobody's Girl" yang diterbitkan awal bulan ini, Giuffre mengatakan bahwa ia dipaksa berhubungan seks dengan Andrew dalam tiga kesempatan terpisah, setelah diperdagangkan oleh Epstein. (Tangkapan Layar Video/AFP)