Internasional

Trump Makin Terseret Skandal Seks Jeffrey Epstein, Ini Temuan Barunya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 July 2025 18:40
Trump Kembali Kecam Gubernur The Fed Hingga Ancam Brasil
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus muncul dalam dokumen terkait terpidana pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein. Hal ini rupanya telah diberitahukan Jaksa Agung AS Pam Bondi kepada Trump pada Mei lalu.

Dalam laporan Wall Street Journal yang dikutip Reuters, Trump, yang bersahabat dengan Epstein pada tahun 1990-an dan awal 2000-an, muncul beberapa kali dalam catatan penerbangan pesawat pribadi Epstein pada tahun 1990-an. Trump dan beberapa anggota keluarganya juga muncul dalam buku kontak Epstein, bersama ratusan orang lainnya.

Salah satu keterkaitan Trump dan Epstein yang paling krusial adalah sebuah surat ucapan selamat ulang tahun yang vulgar pada tahun 2003. Saat itu, Trump menulis surat tersebut kepada Epstein diakhiri dengan, "Selamat Ulang Tahun - dan semoga setiap hari menjadi rahasia indah lainnya."

Sebagian besar materi tersebut telah dirilis ke publik dalam kasus pidana terhadap mantan pasangan Epstein, Ghislaine Maxwell, yang dijatuhi hukuman 20 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas perdagangan seks anak dan kejahatan lainnya.

Selama persidangannya, pilot lama Epstein bersaksi bahwa Trump terbang dengan pesawat pribadi Epstein beberapa kali. Trump sejauh ini membantah berada di pesawat tersebut.

Namun, Departemen Kehakiman mengatakan dalam sebuah memo awal bulan ini bahwa tidak ada dasar untuk melanjutkan penyelidikan kasus Epstein. Bondi, bersama Wakil Jaksa Agung Todd Blanche, telah mengeluarkan pernyataan yang tidak secara langsung menanggapi penyelidikan kasus ini.

"Tidak ada dalam berkas tersebut yang memerlukan penyelidikan atau penuntutan lebih lanjut, dan kami telah mengajukan mosi ke pengadilan untuk membuka segel transkrip dewan juri agung yang mendasarinya," kata para pejabat tersebut. "Sebagai bagian dari pengarahan rutin kami, kami memberi tahu Presiden tentang temuan tersebut."

Journal juga melaporkan bahwa Bondi dan wakilnya memberi tahu Trump dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih bahwa namanya, serta nama "banyak tokoh penting lainnya," muncul dalam berkas tersebut.

Epstein meninggal karena bunuh diri pada tahun 2019 saat menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks, yang mana ia mengaku tidak bersalah. Dalam kasus terpisah, Epstein mengaku bersalah pada tahun 2008 atas tuduhan prostitusi di Florida dan menerima hukuman 13 bulan penjara.

Di bawah tekanan politik pekan lalu, Trump memerintahkan Departemen Kehakiman untuk mengupayakan pembukaan transkrip sidang juri agung yang disegel terkait Epstein. 

Namun, Hakim Distrik AS Robin Rosenberg menolak permintaan tersebut. Ia menyatakan bahwa permintaan tersebut tidak termasuk dalam pengecualian apa pun terhadap aturan yang mewajibkan kerahasiaan materi sidang juri agung.

Tanda Tanya Pendukung Trump

Trump dan para penasihatnya telah lama terlibat dalam teori konspirasi, termasuk tentang Epstein, yang telah beresonansi dengan basis politik Trump. Penolakan luas gerakan Make American Great Again untuk menerima argumen pemerintahannya bahwa teori-teori tersebut sekarang tidak berdasar merupakan hal yang tidak biasa bagi seorang politisi yang terbiasa menikmati loyalitas yang relatif tak terbantahkan dari para pendukungnya.

Epstein gantung diri di penjara, menurut kepala pemeriksa medis Kota New York. Namun, hubungannya dengan orang-orang kaya dan berkuasa memicu spekulasi bahwa kematiannya bukanlah bunuh diri. Departemen Kehakiman mengatakan dalam memonya bulan ini bahwa mereka telah menyimpulkan Epstein meninggal karena tangannya sendiri.

Sebagai tanda bagaimana isu ini telah mengganggu Trump dan memecah belah rekan-rekan Republiknya, Ketua DPR AS Mike Johnson pada hari Selasa tiba-tiba mengatakan bahwa ia akan memulangkan anggota parlemen untuk musim panas sehari lebih awal untuk menghindari pertikaian di lantai parlemen mengenai pemungutan suara atas berkas-berkas Epstein.

Trump, yang merasa tersinggung dan frustrasi dengan fokus yang terus berlanjut pada kisah Epstein, telah berusaha mengalihkan perhatian ke topik lain, termasuk tuduhan tidak berdasar bahwa mantan Presiden Barack Obama telah merusak keberhasilan kampanye presidensial Trump pada tahun 2016. Kantor Obama mengecam tuduhan tersebut sebagai "konyol."


Di sisi lain,menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan minggu lalu, lebih dari dua pertiga warga Amerika percaya bahwa pemerintahan Trump menyembunyikan informasi tentang klien Epstein.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momen Donald Trump Takjub Saat Masuk Masjid di Arab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular