Sumatera Kena Bencana, Begini Efek ke Perekonomian

Martya Rizky, CNBC Indonesia
Kamis, 04/12/2025 14:20 WIB
Foto: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menyampaikan laporan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2025 "Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertubuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan" di Grha Bhasvara Icchana, kompleks kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/11/2025) malam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan akan terus menjaga target laju pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun nanti yang di level 5,6% yoy, meskipun ada potensi tekanan dari bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui, tiga provinsi yang terdampak bencana itu tentu akan mengalami tekanan pertumbuhan pada kuartal IV-2025. Namun, menurutnya, tidak akan sampai pada kontraksi ekonomi.

"Memang pertumbuhan di daerah bencana dipastikan akan turun, yaitu Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat," kata Airlangga Saat ditemui usai Peluncuran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 di Mal Gandaria City, Jakarta, Kamis (4/12/2025).


Pada kuartal III-2025, pertumbuhan ekonomi Aceh sebesar 4,46% secara tahunan atau year on year (yoy) lebih rendah dari kuartal II-2025 4,82%. Sumatera Utara tumbuh 4,55%, dari sebelumnya 4,69%, dan Sumatera Barat 3,36% dari sebelumnya 3,94%.

Di tengah potensi makin tertekannya laju pertumbuhan tiga provinsi itu pada kuartal IV-2025 akibat bencana, Airlangga menegaskan, pemerintah akan berupaya menjaga tren pertumbuhan yang kuat melalui program-program rehabilitasi pasca bencana.

"Nah tentu kita tadi, kita prihatin dengan situasi yang ada dan tentu akan ada program untuk perbaikan infrastruktur ke depannya, rehabilitasi," tegas Airlangga.


(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Update Korban Banjir Sumatra: 811 Meninggal, 623 Warga Hilang