Ini Temuan Awal KLH Soal Biang Kerok Banjir Bandang di Sumatra

Verda Nano Setiawan , CNBC Indonesia
Kamis, 04/12/2025 10:55 WIB
Foto: Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq dalam acara MINDIALOGUE Sharing Session with Environtment Minister dengan tema “Korporasi Hebat, Alam Selamat” di Soehana Hall energy building, Jakarta, Kamis (28/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terus bergerak cepat memberikan bantuan sekaligus menelusuri penyebab banjir bandang yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq melalui akun Instagram resminya, @haniffaisolnurofiq.

Menurut dia, berdasarkan kajian awal menggunakan citra satelit di wilayah Aceh, ditemukan indikasi bahwa sejumlah area di bagian hulu telah berubah menjadi lahan kering akibat aktivitas pemanfaatan lahan.


"Kondisi bentang alam di wilayah Batang Toru turut menjadi sorotan. Meskipun curah hujan di Aceh lebih tinggi, karakteristik landscape Batang Toru yang cekung membuat aliran air langsung terakumulasi dan memperparah dampak banjir bandang," tulis Hanif dikutip Kamis (12/4/2025).

Sementara itu, terkait keberadaan infrastruktur di sepanjang aliran sungai di wilayah Padang Sumatera Barat, KLH memastikan akan melakukan pendalaman lebih lanjut. Adapun, penanganan kasus lintas sektor akan dikoordinasikan antar-kementerian, sementara aspek hukum berada di bawah kewenangan KLH.

"Mengenai potensi kerugian ekonomi akibat bencana, Kementerian Lingkungan Hidup telah meminta perguruan tinggi untuk menyusun kajian ilmiah sebagai dasar penetapan nilai kerugian," kata Hanif.


(ven/ven)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Update Korban Banjir Sumatra: 811 Meninggal, 623 Warga Hilang