MARKET DATA

Purbaya Buka-bukaan Alasan Terus Tambah Uang di Perbankan

Zahwa Madjid,  CNBC Indonesia
03 December 2025 14:49
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparan dalam acara Financial Forum 2025 di Jakarta, Rabu (3/12/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparan dalam acara Financial Forum 2025 di Jakarta, Rabu (3/12/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan alasannya terus menambah penempatan dana menganggur pemerintah yang ada di Bank Indonesia (BI) ke perbankan.

Sebagaimana diketahui, pada September 2025 Purbaya telah menggelontorkan dana dari rekening pemerintah di BI ke bank milik negara atau Himbara senilai Rp 200 triliun. Lalu, pada Oktober 2025 kembali ditambah senilai Rp 76 triliun dan ditambah ke BPD, yakni Bank Jakarta.

Purbaya menjelaskan, penambahan uang ke sistem finansial domestik itu dilakukan karena tujuannya untuk terus meningkatkan peredaran uang primer atau M0 sempat terganggu pada bulan itu.

"Pas September itu kan M0 tumbuh 13%, tapi di Oktober tiba-tiba turun lagi base money-nya, primary money-nya, turun lagi ke 7%. Saya juga bingun kenapa tuh," kata Purbaya dalam acara CNBC Indonesia Financial Forum di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Purbaya mengaku tak tahu penyebab peredaran uang primer yang bisa dimanfaatkan sektor ekonomi riil itu kembali turun. Namun, ia menduga disebabkan suku bunga SBN pemerintah kembali naik, dan adanya dana dari perbankan yang kembali masuk ke SRBI.

Terlepas dari itu, ia mengaku tak peduli makanya ia melakukan penambahan likuiditas perekonomain di sistem keuangan dengan cara injeksi likuiditas melalui dana yang menganggur milik pemerintah di rekening BI.

"Saya enggak peduli, saya inject lagi Rp 76 triliun. Mudah-mudahan November naik. Tapi saya dengar ya diperbankan ketat lagi, yield SBN naik, bank-bank sudah bilang juga," paparnya.

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Logika Purbaya Soal Dana Rp 200 T, Serupa Saat RI Dihantam Krisis


Most Popular