Trenggono Beri Kabar Baik: Ekspor Udang ke AS Pulih-Rp1,8 Triliun OTW
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS) kembali bergerak setelah sempat tertahan akibat temuan kontaminasi Cesium-137 (Cs-137). Setelah proses sertifikasi resmi diakui otoritas Amerika Serikat, pemerintah memastikan akses ekspor kembali pulih. Hingga akhir Desember 2025, total pengiriman udang beku diproyeksikan mencapai 605 kontainer atau 10.000 ton dengan nilai Rp1,8 triliun.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, pemulihan ekspor ini tidak lepas dari kepercayaan otoritas Amerika Serikat yang menunjuk KKP sebagai otoritas tunggal penerbit sertifikasi bebas Cs-137.
"Yang paling penting adalah ketika otoritas Amerika menunjuk kita. Menunjuk Kementerian Kelautan Perikanan sebagai satu-satunya otoritas yang diberi kepercayaan untuk memberikan sertifikasi bebas Cesium 137," kata Trenggono dalam acara Pelepasan Ekspor Udang RI Bersertifikat Bebas Kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Ia menjelaskan, Indonesia telah menerima spesifikasi teknis dari AS dan sertifikat hanya akan diberikan kepada pengolah yang bisa membuktikan produknya benar-benar bebas kontaminasi.
"Mereka yakinkan bahwa itu tidak ada, kita akan berikan sertifikasi. Itu cara-cara untuk kita adalah bekerja bersama, transparan," ujarnya.
Trenggono juga menekankan besarnya nilai ekonomi udang Indonesia di pasar global, khususnya pasar AS.
"Tujuannya adalah bagaimana kita betul-betul bisa sukses dalam ekspor sektor seafood atau udang. Karena udang sendiri nilai ekspor kita itu sangat besar, US$1,6 miliar sampai US$2 miliar. Amerika adalah pasar yang paling besar," ucap dia.
Ia menyebut pelepasan pengiriman hari ini sebagai pertanda ekspor udang beku ke AS yang sempat mandek kini benar-benar kembali berjalan.
"Hari ini kita melepas sejumlah 10 kontainer. Kami laporkan, sampai akhir Desember ini kita akan lepas 605 kontainer. Jadi sangat-sangat luar biasa. Dan mudah-mudahan keluhan dari para pembudidaya tidak ada lagi," ujarnya.
Tak hanya memulihkan akses pasar, Trenggono memastikan Unit Pengolahan Ikan (UPI) akan kembali menyerap hasil udang pembudidaya.
"Ke depan, para UPI juga sudah berjanji akan segera membeli seluruh produk-produk yang ada di para pembudidaya," kata Trenggono.
Adapun pemulihan ekspor berlangsung secara bertahap sejak 31 Oktober 2025, saat sertifikasi bebas Cs-137 mulai diterapkan. Berdasarkan laporan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP, ekspor udang mulai bergerak kembali setelah sebelumnya tersendat.
Pada periode 31 Oktober-2 Desember, Indonesia telah mengirim 303 kontainer udang ke Amerika Serikat, dengan volume 5.218 ton senilai Rp949 miliar.
Pelepasan hari ini menambah 10 kontainer lagi, empat dari Tanjung Priok dan enam dari Tanjung Perak. Mulai besok hingga akhir Desember, 292 kontainer tambahan telah siap dikapalkan, setara 5.000 ton bernilai Rp900 miliar.
Kepala BPPMHKP KKP, Ishartini menjelaskan, pentingnya proses sertifikasi yang mengikuti standar US-FDA.
"Sebagai certifying entity yang diakui AS, sejak 31 Oktober 2025 Badan Mutu KKP memastikan hanya produk yang lolos uji mutu dan radiasi yang dapat diekspor," ujar Ishartini dalam kesempatan yang sama.
Ia memastikan total ekspor hingga akhir tahun telah terkonsolidasi.
"Dengan demikian kami laporkan, sejak 31 Oktober sampai akhir Desember nanti ekspor ke Amerika akan mencapai 605 kontainer atau 10.000 ton senilai Rp1,8 triliun," pungkasnya.
(dce)