6 Photos
Bantuan Datang! Potret TNI - Warga Panggul Sembako Seberangi Sungai
Sebanyak 4,1 ton bantuan udara dikirim ke wilayah terisolir di Sumbar, menjangkau Agam, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan, untuk kebutuhan dasar pengungsi.
Bantuan seberat 4,1 ton dikirimkan melalui udara ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Provinsi Sumatra Barat pada Selasa (2/12/2025). Pengiriman udara menjadi solusi untuk menjangkau titik-titik yang masih terisolir. Hingga pukul 15.00 WIB, helikopter BNPB, Basarnas, dan TNI telah terbang membawa bantuan menuju Kabupaten Pasaman Barat, Agam, dan Pesisir Selatan. (Dok. BNPB)
Adapun pengiriman lain dilakukan ke Talamau, Pasaman Barat, sebanyak 650 kg, serta ke Muaro Aia, Pesisir Selatan, sebesar 215 kg, yang seluruhnya diprioritaskan bagi warga di daerah yang akses jalannya belum dapat dilalui. (Dok. BNPB)
Bantuan yang dikirim berisi kebutuhan pangan dan non-pangan. Untuk pangan, paket mencakup beras, minyak goreng, gula, makanan bayi, air mineral, mi instan, dan lauk pauk. Sementara bantuan non-pangan terdiri atas popok bayi, pembalut, perlengkapan mandi, tikar, selimut, handuk, serta baju bayi untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Operasi distribusi ini melibatkan helikopter dengan kapasitas berbeda. Helikopter TNI AU mampu mengangkut hingga 2 ton logistik, sementara helikopter Basarnas memiliki kapasitas 350 kg, dan helikopter BNPB 150 kg. Di sisi lain, BNPB masih mengidentifikasi sejumlah wilayah terisolir seperti Kota Padang, Padang Pariaman, dan Agam, serta menilai perlunya tambahan alat berat untuk mempercepat pembukaan akses jalan. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Hingga sore hari, BNPB, TNI AU, dan Basarnas terus mendistribusikan bantuan ke titik yang paling sulit dijangkau, terutama di Agam dan Pasaman Barat. Berdasarkan data BPBD Provinsi Sumbar per pukul 16.00 WIB, jumlah pengungsi terbesar berada di Kabupaten Pesisir Selatan dengan 83.463 jiwa, disusul Agam 6.320 jiwa, Kota Padang 4.456 jiwa, Solok 3.133 jiwa, dan Pasaman Barat 2.607 jiwa. (REUTERS/Willy Kurniawan)