MARKET DATA

Titiek Ungkap Mimpi Soeharto di Rakernas HKTI, Apa Itu?

Chandra Dwi Pranata,  CNBC Indonesia
03 December 2025 13:10
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto saat menyampaikan paparan dalam acara Temu Tani 2025, Rabu (3/12/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Foto: Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto saat menyampaikan paparan dalam acara Temu Tani 2025, Rabu (3/12/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Petani yang tergabung dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar acara Temu Tani sekaligus rapat kerja nasional (Rakernas) di kantor Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Ciawi Kabupaten Bogor, Rabu (3/12/2025).

Dalam gelaran ini, turut hadir Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Ketua Umum HKTI, Sudaryono dan Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto. Titiek mengungkapkan petani harus maju, makmur, dan sejahtera karena petani menjadi garda terdepan bagi pangan nasional.

"Mari kita jadikan Temu Tani Nasional 2025 dan Rakernas pertama HKTI hari ini sebagai momentum membangun konsensus nasional bahwa petani harus maju, makmur, sejahtera, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Titiek dalam paparannya di acara Temu Tani 2025, Rabu (3/12/2025).

Ia pun menyinggung cita-cita Presiden RI ke-2, Soeharto yang belum tercapai hingga saat ini yakni para petani dan nelayan dapat makmur dan sejahtera.

"Mari kita saling bahu-membahu, bergandeng tangan, kerja keras untuk mewujudkan cita-cita Presiden Soeharto yang belum tercapai. Apa cita-cita itu? Agar seluruh petani dan nelayan di Indonesia hidup makmur dan sejahtera. Dan terpenting, agar seluruh rakyat Indonesia hidup makmur dan sejahtera," lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga siap membuka ruang dialog dengan para petani, terutama yang tergabung dalam HKTI dan asosiasi tani lainnya, agar suara para petani bisa didengar.

"Komisi IV DPR RI akan terus membuka ruang dialog dengan HKTI, asosiasi tani, dan seluruh pemangku kepentingan. Kita harus memastikan bahwa suara petani bukan hanya didengar, tetapi juga diwujudkan dalam kebijakan konkret," jelasnya.

Sementara itu, Wamentan Sudaryono mengungkapkan petani menjadi seorang yang luar biasa, karena telah menjadi garda terdepan bagi pangan negara.

"Petani itu luar biasa, saya berasal dari keluarga petani. Mengerti susahnya jadi petani. Saya yakin inilah pengalaman dari jutaan petani kita, merasakan bagaimana petani itu hidupnya mulia di zaman Presiden Soeharto," kata Sudaryono.

Ia menambahkan perjuangan petani sungguh mulia karena sesulit apapun, tetap mereka jalani demi menghidupi kehidupan petani dan masyarakat Indonesia.

"Susahnya petani itu pun dikerjakan, panas-panas dikerjakan, badan gatel-gatel kena tanaman, keringat-keringat panas terik matahari dikerjakan, nyangkul dikerjakan. Kenapa dikerjakan, karena tahu di ujungnya bahwa hasilnya baik, bisa dibawa pulang, bisa untuk mengongkosi anak sekolah, bisa dimakan," jelas Sudaryono.

Oleh karena itu, Ia mengajak kepada para pihak di HKTI untuk dapat bekerja sama menyosong pertanian agar kehidupan petani bisa hidup sejahtera dan Indonesia bisa konsisten mencapai swasembada pangan.

"Saya ingin mengajak semuanya di Rakernas HKTI, sekaranglah era di mana pertanian dan sektor pangan menjadi prioritas program dalam penyelenggaraan negara oleh Presiden Prabowo. Kalau tidak ikut maka sudah pasti keliru," terangnya

(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Titiek Soeharto Desak Bapanas Keluarkan Stok Beras


Most Popular