Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan akad rumah subsidi bakal berlanjut pada pertengahan Desember 2025.
Bahkan, Menteri yang kerap disapa Ara ini mengaku akan mencetak rekor baru dalam akad rumah subsidi jilid II ini, di mana jumlahnya diperkirakan mencapai 50.000 akad.
"Desember ini, tepatnya tanggal 18, kita akan buat rekornya pecah lagi, 50.000 akad, jadi akad massal terbesar sepanjang sejarah," kata Ara dalan paparannya di acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Senin (1/12/2025).
Ara mengungkapkan agenda itu dilakukan secara simbolis di Serang, Banten. Selain itu, agenda itu rencananya akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
|
"Doain ya, kita menunggu waktu dari Bapak Presiden. Yang penting acaranya di Serang," lanjutnya.
Dirinya pun sudah mengajukan surat undangan untuk agenda akad massal rumah subsidi ke Sekretaris Kabinet (SesKab) Teddy Indra Wijaya
"Kita sudah mengajukannya ke Pak SesKab tanggal 18 (Desember) supaya jangan terburu-buru di akhir tahun," jelasnya.
(chd/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Dari Aceh Hingga Papua, Rumah Subsidi Merata Bagi Rakyat RI