Internasional

Erdogan Ngamuk ke Zelensky, 2 Kapal Tanker Minyak Dibom di Laut Hitam

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 02/12/2025 10:11 WIB
Foto: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (John Lamparski / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik keras serangan drone yang diklaim dilancarkan oleh Ukraina terhadap kapal-kapal tanker minyak yang menuju Rusia di dekat pantai Laut Hitam Turki, Senin. Erdogan menyebut insiden tersebut sebagai eskalasi yang mengkhawatirkan, yang mengancam jalur perdagangan vital di kawasan tersebut.

Ia menegaskan bahwa Ankara tidak akan menerima tindakan ini di wilayahnya. Ia menambahkan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina telah mencapai tahap di mana ia jelas mengancam keselamatan navigasi di Laut Hitam.


"Kami tidak dapat menerima serangan ini dalam keadaan apa pun, yang mengancam keselamatan navigasi, lingkungan, dan kehidupan di zona ekonomi eksklusif kami," kata Erdogan, dikutip AFP Selasa (2/12/2025).

Sebelumnya, serangan tersebut melibatkan dua kapal, Virat dan Kairos, yang berbendera Gambia. Kedua kapal diguncang ledakan pada Jumat malam, dengan kapal Virat diserang lagi pada Sabtu pagi.

Sebuah sumber keamanan Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kyiv mengatakan bahwa kapal-kapal tersebut secara terselubung mengangkut minyak Rusia dan melanggar sanksi Barat atas invasi ke Ukraina.

Kedua kapal yang diserang tersebut diketahui berada di bawah sanksi Barat karena merupakan bagian dari "armada bayangan" (shadow fleet) yang digunakan Rusia untuk menghindari pembatasan ekspor minyak. Kritik Erdogan ini memiliki bobot geopolitik yang besar, mengingat Turki mengontrol Selat Bosphorus, jalur utama ke Laut Hitam yang digunakan untuk mengangkut biji-bijian Ukraina maupun minyak Rusia menuju Mediterania.

Turki telah berusaha keras mempertahankan hubungan dengan Moskow dan Kyiv, menawarkan layanannya sebagai pihak netral untuk mediasi negosiasi. Erdogan menambahkan bahwa Turki telah mengeluarkan "peringatan yang diperlukan" kepada pihak-pihak terkait, dan siap berkontribusi untuk mengakhiri konflik di tengah tekanan militer dan politik yang dihadapi Ukraina.


(tps/șef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perdamaian Makin Dekat, Ukraina Ubah Sejumlah Poin Kesepakatan