Indonesia Perkuat Kolaborasi Global untuk Dorong Inklusi dan Kesehatan
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu langkah strategis ditempuh melalui peningkatan sinergi dan kolaborasi global dengan lembaga internasional di bidang inklusi dan kesehatan keuangan (financial health).
Dalam kerangka tersebut, Ratu Máxima selaku UN Secretary-General's Special Advocate for Financial Health (UNSGSA) melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
Dalam pertemuan tingkat menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pemerintah dan UNSGSA membahas mengenai kesehatan finansial.
Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (DJSPSK) Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa kemajuan teknologi dan pesatnya ekonomi digital mendorong inovasi di sektor keuangan, namun sekaligus meningkatkan risiko fraud dan scam.
Melansir keterangan resminya, Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan, Masyita Crystallin menjelaskan perlindungan konsumen melalui penguatan kerangka regulasi sektor keuangan, antara lain melalui Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang mengatur literasi, inklusi, dan perlindungan konsumen perlu diperkuat.
Langkah ini dilengkapi dengan pengawasan terhadap aktivitas keuangan ilegal, penguatan keamanan data, edukasi keuangan, serta upaya mengurangi kesenjangan digital melalui pengembangan infrastruktur dan peningkatan kapasitas digital masyarakat.
"Indonesia saat ini memiliki tingkat inklusi keuangan sekitar 80,5%, namun literasi keuangan masih berada di kisaran 66,5%. Kesenjangan ini dapat berujung pada perencanaan keuangan yang kurang sehat dan kerentanan terhadap praktik fraud dan scam," ujar Masyita dikutip Jumat (28/11/2025).
"Karena itu, penguatan perlindungan konsumen harus berjalan seiring dengan perluasan inklusi dan peningkatan literasi keuangan. Pemerintah dan pelaku industri memiliki peran penting, namun kewaspadaan masyarakat sebagai pengguna layanan keuangan juga tidak kalah menentukan," tambahnya.
Masyita pun menegaskan pentingnya sektor keuangan yang sehat dan dalam untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta ketahanan keuangan rumah tangga.
Berbagai kebijakan pengembangan pasar keuangan, asuransi, pensiun, dan pembiayaan jangka panjang diarahkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan sekaligus memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat.
"Ibarat tubuh manusia, masing-masing sektor memiliki peranan yang sangat penting. Sektor keuangan adalah nadi yang mengalirkan energi ke seluruh tubuh. Sehatnya sektor keuangan mencerminkan sehatnya perekonomian Indonesia," ujar Masyita.
(haa/haa)