Marak Mobil Sewa Dibawa Kabur-Dijual, Leasing Akhirnya Pakai Cara Ini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 28/11/2025 20:10 WIB
Foto: Penjualan mobil bekas mewah di WTC Mangga Dua Jakarta Utara, Selasa (23/9/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus mobil sewaan yang dibawa kabur hingga digunakan untuk tindakan kriminal kembali menjadi sorotan publik. Industri rental dan leasing pun dituntut memperkuat sistem keamanan agar kejadian serupa tidak merugikan perusahaan maupun pelanggan lain. Salah satu pemain di sektor ini, Movus, mengungkapkan langkah konkret yang mereka ambil untuk mencegah risiko tersebut.

Marketing Manager Movus, M Rois Am, mengatakan sejumlah kasus yang terjadi di luar kota hingga tindakan ekstrem seperti penembakan sempat menimbulkan kekhawatiran. Situasi ini membuat perusahaan harus menyiapkan upaya pencegahan yang lebih matang.

"Ya, itu juga cukup cukup menarik perhatian kita lah kasus-kasus sewa mobil yang akhirnya dibawa ke luar kota dan ada kasus penembakan juga ya waktu itu," ujar Rois di Tebet Eco Park, Jumat (28/11/2025).


Rois menjelaskan bahwa Movus telah membangun sistem pengamanan berbasis teknologi untuk memonitor kendaraan secara real time. Perusahaan menggunakan perangkat IoT yang dipasang pada setiap unit mobil guna mendeteksi aktivitas mencurigakan. Dengan sistem ini, tim internal dapat membaca indikator tertentu sebelum risiko berkembang menjadi kasus serius.

Foto: Begini kondisi sentra mobil bekas jelang akhir tahun di WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, Kamis (20/11/2025), di mana kondisinya cukup sepi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Begini kondisi sentra mobil bekas jelang akhir tahun di WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, Kamis (20/11/2025), di mana kondisinya cukup sepi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

"Nah, itu kita sebenarnya dari manajemen juga kita preventif itu dengan adanya IoT System di mobil kita. Jadi katakanlah memang terjadi hal-hal yang (dikhawatirkan), dari tim internal kita lah mendeteksi oh ini ada kemungkinan masalah pada customer ini atau mobil ini," katanya.

Setiap ada tanda potensi penyalahgunaan, perusahaan akan segera berkomunikasi dengan penyewa terkait. Tak hanya itu, ada juga tim lapangan khusus untuk menangani situasi darurat. Dengan kombinasi sistem digital dan kehadiran personel fisik, perusahaan dapat merespons cepat berbagai kemungkinan pelanggaran.

"kita juga langsung akan panggil customer dan sebagainya, dan kita juga ada tim yang ada di lapangan untuk membantu case-case yang seperti itu," jelas Rois.

Menurutnya, pendekatan berbasis teknologi ini terbukti mampu menekan risiko secara signifikan. Rois menegaskan bahwa hingga kini, Movus belum pernah menghadapi kasus besar terkait kendaraan yang dibawa kabur atau disalahgunakan. Ia menilai sistem modern menjadi kunci keberhasilan upaya pencegahan ini.

"Jadi bisa dipastikan karena secara sistem kita juga sudah cukup bagus dan modern, jadi untuk case-case seperti itu bisa dibilang tidak ada sih di Movus," tutupnya.

Adapun kasus dibawa kaburnya mobil rental sempat mencuat beberapa waktu ke belakang, banyak mobil sewaan rental yang akhirnya dibawa pergi untuk dipreteli bagiannya. Sebagian dicuri untuk dijual murah.


(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Kirimkan Bantuan Cepat ke Aceh, Sumut & Sumbar