ESDM Fokus Normalisasi Listrik-BBM di Daerah Bencana Aceh-Sumut-Sumbar
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprioritaskan pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kelistrikan di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini menyusul terjadinya bencana banjir bandang serta tanah longsor di ketiga wilayah tersebut selama beberapa terakhir ini.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa saat ini pihaknya fokus mempercepat normalisasi kelistrikan di lokasi bencana. Mengingat, kondisi banjir disertai tanah longsor telah berdampak langsung terhadap sebagian infrastruktur ketenagalistrikan.
"Yang pertama kelistrikan, itu kan untuk daerah yang terdampak itu kan kelistrikannya harus dipastikan aman dan juga bagaimana penyaluran kalau ada ini kondisi yang menyebabkan sebagian infrastrukturnya yang terganggu. Jadi itu harus segera dipulihkan oleh teman-teman PLN," kata Yuliot di Kementerian ESDM, Jumat (28/11/2025).
Selain di sektor ketenagalistrikan, Kementerian ESDM juga mengupayakan untuk menjaga ketersediaan BBM bagi masyarakat setempat. Terlebih, banjir bandang dan tanah longsor telah membuat jalan akses utama tertutup.
"Banyak jembatan yang putus juga. Jadi kita juga memastikan untuk SPBU yang ada ini yang bisa dilayani itu akan tetap didistribusikan oleh teman-teman yang ada di Pertamina Patra Niaga," kata Yuliot.
Ia pun mengaku telah melakukan konsolidasi dengan PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga, BPH Migas, untuk memastikan pasokan BBM di wilayah terdampak berjalan aman. Apalagi, kondisi ini terjadi menjelang masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
"Kita pastikan untuk menjelang Natal dan Tahun Baru dari standar yang ada sekarang sekitar 22 hari ini akan kita tingkatkan menjadi sekitar 26 sampai 28 hari. Jadi untuk beberapa cadangan itu dipastikan aman. Tetapi permasalahan cuaca distribusi ini yang menjadi kendala yang ada saat ini. Tetapi untuk beberapa daerah yang ada antrian-antrian itu kan juga sudah terselesaikan," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]