MARKET DATA

Misbakhun Soal Ekonomi RI: Momentum Terjaga, Tapi Fondasi Belum Rata

Robertus Andrianto,  CNBC Indonesia
28 November 2025 13:15
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menyampaikan paparan dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 kategori Best Insurance di Jakarta, Rabu (26/11/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menyampaikan paparan dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 kategori Best Insurance di Jakarta, Rabu (26/11/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menilai kinerja perekonomian nasional pada triwulan III 2025 tetap menunjukkan ketahanan yang kuat dengan catatan fondasi ekspansinya belum merata antar-komponen.

Pernyataan ini disampaikan setelah Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan pada Kamis (27/11/2025) di Gedung DPR RI, Jakarta yang membahas perkembangan ekonomi terkini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terakselerasi pada kuartal ketiga hingga mencapai 5,04% yoy. Namun secara kuartalan, sejumlah indikator menunjukkan perlambatan, termasuk konsumsi rumah tangga yang mengalami kontraksi -0,56% (q-to-q). Pola ini dinilai Misbakhun menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia sedang berada dalam fase menjaga momentum, bukan akselerasi penuh.

"Pertumbuhan 5 persen memang solid, tetapi fondasi ekspansinya belum merata. Konsumsi masih melambat dan pemerintah perlu memastikan bahwa dorongan fiskal bekerja lebih awal dan lebih efektif," ucapnya mengutip Siaran Pers pada 28 November 2025.

Ketua Komisi XI DPR RI juga mengatakan bahwa penguatan ekspor sebagai sinyal positif dari upaya pemerintah memperdalam hilirisasi industri.

"Indikasi dari data perkembangan manufaktur menunjukkan bahwa hilirisasi mulai memberikan kontribusi terhadap nilai tambah ekspor, menandakan kebijakan hilirisasi mulai berbuah. Ini adalah arah yang tepat untuk mendorong pertumbuhan yang lebih berkualitas," tegasnya.

Berdasarkan data BPS, ekspor barang dan jasa tumbuh kuat pada kuartal tiga sejalan dengan meningkatnya kinerja subsektor industri pengolahan. Indikasi lain datang dari data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang berada di level 51,2 pada Oktober 2025, serta PMI-BI yang mencapai 51,66, menandakan aktivitas industri berada dalam fase ekspansi.

Misbakhun menilai perbaikan di sektor industri perlu diperdalam agar manfaat pertumbuhan semakin merata.

"Pertumbuhan berkualitas adalah pertumbuhan yang memberi pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. Karena itu, kebijakan hilirisasi perlu diperdalam untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan formal bagi seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya.

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Percaya Data BPS Meski Ekonomi Tumbuh 5,12% Diragukan


Most Popular