Setoran Pajak Turun, Purbaya: Pengusaha Rugi, Orang Gak Punya Uang
Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi ekonomi yang melambat turut mempengaruhi tingkat penerimaan negara dari pajak. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat RDP dengan Komisi Xi DPR RI di gedung Parlemen pada Kamis (27/11/2025).
"Jadi kalau anda tanya, kenapa pajak anda turun segitu banyak? Ya waktu itu lagi susah. Kalau businessman lagi susah dipajakin, ribut pasti kan. Uang-uangnya juga nggak ada. Orang lagi rugi. Jadi itu yang mesti ditaruh di kepala kita bersama-sama," ujar Purbaya.
Purbaya pun mengakui hal tersebut dan mengatakan akan berupaya memperbaikinya di tahun depan.
"Memang, saya akui pengumpulan pajak masih di bawah target. Akan kita perbaiki ke depan," ucapnya.
Namun, Purbaya memiliki alasan kenapa target tidak bisa tercapai. Menurut Menteri Keuangan, hal ini adalah konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi yang lambat dalam delapan bulan pertama 2025, bahkan menurutnya terjadi sejak 2024.
Sehingga, tidak bisa menilai penerimaan pajak dengan indikator dalam kondisi normal
"Tapi tolong diingat juga sampai September, Oktober itu kita nggak ideal kondisinya. Kalau saya lihat gambar uang tadi, coba kasih liat gambar pertumbuhan uang. Itu sudah cukup lama sebenarnya, dari 2024. Jadi ekonominya masih susah," ucapnya.
Ia juga menegaskan tidak akan menekan masyarakat di keadaan ekonomi yang sulit hanya demi mengejar target penerimaan pajak semata.
Sehingga jurus Purbaya adalah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terlebih dahulu baru sejalan itu penerimaan pajak akan meningkat.
"Apa mau kita teken masyarakat kita, pengusaha kita? Kita pasti hancur ya. Jadi tolong dipertimbangkan juga hal itu," ujar Purbaya.
(ras/mij)[Gambas:Video CNBC]