MARKET DATA

Banjir Bandang di Sumatra Barat, Warga Cari Selamat-Mengungsi ke Hotel

Ferry Sandi,  CNBC Indonesia
28 November 2025 10:00
Hujan mengguyur Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sepanjang hari ini, Kamis (27/11/2025). (Dok. BNPB)
Foto: Hujan mengguyur Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sepanjang hari ini, Kamis (27/11/2025). (Dok. BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat memunculkan dinamika yang tak biasa di sektor pariwisata dan perhotelan. Alih-alih sepi total, sejumlah hotel justru mencatat kenaikan okupansi karena warga memilih mengungsi ke akomodasi yang dianggap lebih aman.

"Banyak juga yang pindah ke hotel. Okupansi jadi naik, orang ngungsi karena bencana. Jadi ada ada kenaikan juga di hotel-hotel," Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/12/2025).

Ia memang tidak menjabarkan berapa kenaikan okupansinya, namun situasi tersebut bukanlah peningkatan okupansi yang terjadi secara organik dari sisi permintaan wisata. Ia menyebut fenomenanya sangat bergantung pada kondisi lapangan yang berubah dari hari ke hari. Masyarakat sebenarnya tetap memiliki minat bepergian, namun bencana menjadi faktor penahan.

"Sekarang yang di beberapa daerah kan banjir, nih. Sumatra Barat banjir. Ya, nanti kan kalau sudah mendekati liburan surut, ya, orang enggak ada masalah. Itu sangat situasional," kata Hariyadi.

Efek bencana terhadap sektor pariwisata bukan hal baru, karena wisatawan cenderung menghindari potensi risiko perjalanan. Ia mencontohkan bagaimana peringatan dini bencana di tahun-tahun sebelumnya juga sempat menekan minat kunjungan. Menurutnya, keputusan pelancong sangat dipengaruhi rasa aman.

"Oh iya pasti, bencana ngaruh ke kunjungan wisatawan. Kalau kalau yang kayak gitu orang juga berhitung. Oh, sana ada banjir. Dikhawatirkan banjir. Waktu tahun lalu di wilayah Selatan itu orang takut tsunami karena BMKG sempat ada ada warning, itu gitu-gitu pasti pengaruh," ujar dia.

Secara umum, respons publik terhadap situasi bencana akan selalu berubah sesuai perkembangan yang terjadi. Sektor perhotelan dan pariwisata pun harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang bergerak cepat ini.

"Jadi situasional, tergantung kondisi masing-masing sih. Kalau dia ada yang seperti itu, ya tentu pasti berpengaruh ke kunjungannya," tuturnya.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banjir Bandang Gulung Tetangga RI, Korban Jiwa Berjatuhan


Most Popular