MARKET DATA

Parah! Pakaian Bekas Impor dan White Label Kuasai Pasar 'Becek' RI

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
27 November 2025 16:25
Sentra pakaian thrifting atau impor bekas di Jakarta tak hanya ditemui di kawasan Pasar Senen saja, tetapi juga ada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat yang terpantau pada Senin (27/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Foto: Sentra pakaian thrifting atau impor bekas di Jakarta tak hanya ditemui di kawasan Pasar Senen saja, tetapi juga ada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat yang terpantau pada Senin (27/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman memastikan para pedagang thrifting tidak akan dirugikan ketika pemerintah menutup keran impor pakaian bekas, dan mendorong mereka beralih ke produk lokal. Ia menegaskan, langkah pemerintah justru bertujuan membersihkan pasar dan menciptakan ruang usaha baru yang lebih sehat.

Menurut Maman, kondisi lapangan usaha saat ini "becek" karena dipenuhi pakaian bekas impor, dan produk pakaian jadi impor tanpa merek atau white label ilegal. Karena itu pemerintah harus menata ulang pasar sebelum pedagang benar-benar bisa beralih dagangan.

"Ini yang jadi masalah, lapangan ini kan lagi becek. Masuklah barang bekas impor, masuklah barang white label (tanpa merek). Jadi becek ini. Nah ini mau kita bersihin dulu, kita sapu dulu. Sudah bersih? Ayo produk-produk lokal masuk, kita harus jadi tuan di lapangannya sendiri," kata Maman saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/11/2025).

Ia menekankan, kunci keberhasilan kebijakan ini adalah konsistensi pemerintah menutup pintu masuknya barang-barang ilegal dari hulunya.

"Yang terpenting kata kuncinya konsistensi. Konsisten enggak kita menutup yang di hulunya," ujarnya.

Maman optimistis setelah pasar dibersihkan, produk UMKM akan masuk dan menguasai pasar dalam negeri, dengan begitu masyarakat secara otomatis akan banyak mencari pakaian produk UMKM.

"Pada saat kita konsisten menutup di hulunya, InsyaAllah pada akhirnya lapangan yang tadinya becek (pakaian impor ilegal) ini jadi steril, jadi bersih. Setelah lapangan itu bersih, produk lokal yang membanjiri, mau nggak mau publik itu kan dia butuh baju, butuh celana, butuh sepatu, butuh sandal. Mau nggak mau, dia pasti akan cari (ke produk lokal)," terang dia.

Kondisi Sentra Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Prananta)Foto: Kondisi Sentra Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Prananta)
Kondisi Sentra Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Prananta)

Meski begitu, ia mengaku belum bisa memastikan kapan pasarnya akan benar-benar bersih. "Ya, ini kan tergantung dari berapa banyak barang yang beredar. Sekarang kan kita belum tahu lagi nih, ada berapa banyak barang-barang ilegal ini yang beredar," kata Maman.

Ketika ditanya apakah bisa rampung sebelum Lebaran Idul Fitri 2026 mendatang, ia mengaku belum bisa memastikan.

"Saya belum bisa pastikan ya. Yang penting sekarang, ini yang di hulunya kita tutup dulu deh," ucapnya.

Sementara itu, Maman mengungkapkan, hingga kini belum ada pedagang thrifting yang resmi mulai beralih usaha. "Belum, ini masih dalam proses," imbuh dia.

Ia menyebut proses perpindahan usaha tidak bisa dilakukan seketika karena membutuhkan komunikasi intensif dengan asosiasi pedagang.

"Lagi dalam proses komunikasi. Karena kan nggak sesederhana itu. Kan kita juga harus komunikasi dengan teman-teman asosiasi pedagang. Dan insya Allah besok juga kita ketemu lagi. Itu terus intensif," tuturnya.

Maman juga mengungkapkan ada sejumlah permintaan dari pedagang terkait kondisi lapangan, termasuk soal tempat berjualan, yang kini menjadi pembahasan pemerintah. "Tempatnya bagaimana. Nanti kan itu juga jadi pembahasan," katanya.

Dukungan pembiayaan juga disiapkan pemerintah, termasuk akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pedagang yang ingin beralih ke produk UMKM.

"(Para pedagang pakaian bekas) bisa dong, sangat bisa (dapat KUR, jika beralih usaha). Justru arahnya kita kan ke sana," tegas Maman.

Selain koordinasi pusat, pemerintah juga akan bergerak ke daerah-daerah tempat produk-produk tersebut dijual.

"Makanya nih, kita juga pasca rapat koordinasi ini, juga nanti kita akan lanjutkan dengan di daerah-daerah yang terkait menjual produk-produk ini," ujarnya.

Maman memastikan seluruh proses transisi ini dirancang agar pedagang thrifting dapat terus bergerak tanpa merasa dirugikan, sekaligus memastikan produk UMKM lokal bisa berjaya di dalam negeri.

(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gebrakan Purbaya Bikin Pedagang Baju Bekas Pasar Senen Resah, Kenapa?


Most Popular