Penembakan Garda Nasional Guncang Jantung AS, Gedung Putih Lockdown
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua orang anggota Garda Nasional ditembak di dekat Gedung Putih pada Rabu (26/11/2025) waktu setempat. Insiden itu memicu lockdown di area tersebut dan kembali menyoroti potensi ancaman keamanan di jantung ibu kota Amerika Serikat.
Kantor Gubernur Virginia Barat, Patrick Morrisey, awalnya menyampaikan melalui X bahwa kedua korban yang tertembak adalah anggota Garda Nasional dari negaranya dan telah meninggal dunia akibat luka mereka. Namun tak lama kemudian, ia mengunggah pernyataan kedua yang menyebut adanya "laporan yang saling bertentangan" mengenai kondisi terbaru para korban yang saat ini masih dalam keadaan kritis.
Seorang pejabat pemerintahan Trump mengatakan tersangka penembakan telah dibawa ke rumah sakit dalam kondisi terluka akibat tembakan. Motif penyerangan belum dapat dipastikan. CNN, mengutip sumber penegak hukum, melaporkan bahwa pelaku tampaknya secara sengaja menargetkan para anggota Garda Nasional.
Sementara itu, Presiden Trump sedang berada di resor miliknya di Palm Beach menjelang libur Thanksgiving pada Kamis, dan Wakil Presiden JD Vance tengah berada di Kentucky. Melalui unggahan di media sosial, Trump menyebut pelaku sebagai "binatang" yang akan "membayar harga yang sangat mahal," sekaligus menyampaikan pujian kepada Garda Nasional.
Kronologi Penembakan
Penembakan terjadi di sekitar Farragut Square, kawasan yang dikenal sebagai tempat makan siang bagi para pekerja kantoran dan hanya berjarak beberapa menit berjalan kaki dari Gedung Putih. Taman itu telah dihiasi lampu dan pita menyambut musim liburan, dikelilingi deretan restoran cepat saji, kedai kopi, serta dua stasiun metro.
Saksi mata melaporkan suasana kepanikan ketika suara tembakan terdengar. Mike Ryan, 55 tahun, mengatakan ia sedang berjalan untuk membeli makan siang ketika mendengar suara yang mirip tembakan. Ia langsung berlari menjauh sejauh setengah blok sebelum mendengar rangkaian tembakan berikutnya.
Saat kembali ke lokasi, Ryan melihat dua anggota Garda Nasional tergeletak di seberang jalan, dengan beberapa orang berusaha memberikan pertolongan pada salah satu dari mereka. Pada waktu yang sama, kata Ryan, anggota Garda lainnya tampak berhasil melumpuhkan seseorang di tanah.
Saksi lain, Emma McDonald, mengatakan ia melihat salah satu anggota Garda dibawa dengan tandu beberapa menit setelah penembakan, kepalanya berlumuran darah dan sebuah alat kompresi otomatis terpasang di dadanya.
Ribuan Garda Nasional Dikerahkan
Anggota Garda Nasional telah dikerahkan di Washington sejak Agustus, ketika Trump mengirim mereka ke jalan-jalan sebagai bagian dari operasi penegakan hukum yang kontroversial terkait imigrasi dan kriminalitas di kota-kota yang dipimpin Partai Demokrat.
Hingga Rabu, sekitar 2.200 personel Garda Nasional berada di ibu kota, termasuk pasukan dari District of Columbia serta negara bagian Louisiana, Mississippi, Ohio, South Carolina, West Virginia, Georgia, dan Alabama.
Trump, dari Partai Republik, berulang kali mengeklaim bahwa kehadiran mereka membuat tingkat kejahatan di Washington menurun drastis, meskipun kebijakan tersebut ditentang pejabat lokal dan mendapat kritik tajam dari Partai Demokrat.
Menyusul insiden penembakan ini, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan kepada wartawan bahwa Trump telah meminta tambahan 500 personel Garda Nasional untuk memperkuat pengamanan di Washington.
Â
(luc/luc)[Gambas:Video CNBC]