Houthi Setop Serangan, Kapal Mulai Wara-wiri Berlayar di Laut Merah?
Jakarta, CNBC Indonesia - Setopnya serangan Houthi di Laut Merah membuat pelayaran di perairan yang penting bagi perdagangan dan logistik dunia bergeliat kembali. Maersk misalnya menegaskan akan melanjutkan pelayaran melalui Terusan Suez dan kawasan Laut Merah "segera".
Ini ditegaskan CEO Vincent Clerc dalam sebuah konferensi pers bersama, dikutip Reuters, Rabu (26/11/2025). Keputusan ini muncul setelah otoritas Terusan Suez menyatakan bahwa kapal kontainer Maersk dapat mulai transit secara parsial pada awal Desember, sebelum kembali beroperasi penuh.
"Dengan kemajuan signifikan di Gaza dan Selat Bab al-Mandab, Maersk akan mengambil langkah untuk melanjutkan navigasi koridor timur-barat melalui Terusan Suez dan Laut Merah, serta menormalisasi transit seiring waktu," ujar Clerc.
"Keselamatan awak kami tetap prioritas utama," tegasnya.
Langkah ini bisa mengerek sektor pelayaran global, karena tarif angkutan barang sempat melonjak akibat pengalihan rute. Di mana kapal-kapal semula dialihkan ke jalur selatan Afrika setelah serangan kelompok militan di kawasan Laut Merah pada 2023-2024.
Sementara itu, pendapatan Terusan Suez dilaporkan naik 14,2 % year-on-year antara Juli-Oktober. Ini seiring dengan menurunnya ketegangan dan meningkatnya trafik kapal lewat jalur air tersebut.
Menurut otoritas Mesir, gangguan akibat konflik dan serangan terhadap pelayaran pada 2023-2024 menyebabkan kerugian bagi kanal ini, sekitar US$ 7 miliar atau kurang lebih Rp 117,5 triliun dalam setahun. Dengan potensi kembalinya Maersk ke rute utama, pasar pelayaran diharapkan pulih serta membuka peluang efisiensi logistik global serta stabilisasi tarif angkutan laut.
(sef/sef)