Jelang Tutup Tahun, Pertamina Ramal Tambahan Lifting 25,5 Juta Barel
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memperkirakan adanya tambahan produksi minyak siap jual alias lifting sebesar 25,5 juta barel jelang akhir 2025. Adapun, tambahan lifting tersebut sepenuhnya akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik.
Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Hermansyah Y. Nasroen mengatakan hingga Oktober 2025, PHE telah mencatatkan produksi minyak sebesar 556.000 barel per hari (bph). Sementara produksi gas sebesar 2.792 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Dan pada bulan November dan Desember 2025, kita juga akan diproyeksikan ada lifting dengan total kurang lebih 25,5 juta barel. Ini tentunya untuk pemenuhan kebutuhan domestik," kata Hermansyah di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Menurut dia, tambahan lifting tersebut nantinya sekitar 113 kargo akan disalurkan melalui kapal. Sementara 104 penyaluran akan dilakukan melalui pipa dan truk.
"Dan nanti dengan penyaluran melalui kapal sebanyak kurang lebih 113 kargo, dan juga penyaluran melalui pipa dan trucking kurang lebih ada 104 penyaluran," ujarnya.
"Subholding upstream Pertamina memastikan kesiapan pemenuhan ketersediaan minyak mentah dan kondensat, kita ada 22 titik serah via kapal dan 14 titik serah via pipa dan trucking," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat produksi minyak dan gas bumi (migas) per kuartal III 2025 mencapai 1,03 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD). Angka ini terdiri dari produksi minyak sebesar 553 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2,83 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).
Selain menjaga stabilitas produksi, Subholding Upstream juga menunjukkan kinerja unggul di kegiatan operasi lain seperti realisasi pengeboran eksploitasi sebanyak 661 sumur, kegiatan workover 969 sumur.
Kemudian kegiatan well service 28.507 sumur, survei seismik 2D sepanjang 109 kilometer (km), survei seismik 3D seluas 652 kilometer persegi (km2), serta peng eksplorasi sebanyak 15 sumur hingga akhir September 2025.
(ven/ven)[Gambas:Video CNBC]