Garap Pasar Indonesia Timur, Bumida Incar Segmen Ini!
Jakarta, CNBC Indonesia - Asuransi Umum Bumida terus berupaya memperluas basis pasar mulai dari Sumatra hingga ke Indonesia Timur. Dalam konteks ini, Bumida mengambil langkah untuk membuka kantor cabang di daerah-daerah yang pasar asuransinya belum berkembang secara optimal.
"Pertama yang di Indonesia Timur itu adalah gunung emas sebenarnya. Tapi untuk tambang premi asuransi ada di sana sebenarnya. Nah ini kita sebelum bergeser ke sana, kita sudah membuka beberapa kantor layanan. Mulai dari Timika, kemudian Manokwari, kemudian di Sorong. Kemudian di Sulawesi kita buka di Palopo, mendekati tambang nikel itu. Kemudian di Kendari, Pulau Buton sendiri kita juga buka di sana gitu," ungkap Direktur Utama Asuransi Umum Bumida Ramli Forez dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 'Best Insurance', Rabu (26/11/2025).
Salah satu segmen yang bakal digarap oleh Bumida di Indonesia Timur adalah asuransi kargo hasil tambang. Produk asuransi ini punya potensi besar, mengingat banyak hasil tambang di Indonesia Timur yang perlu dikirim ke berbagai wilayah lain.
Para pelaku usaha pertambangan pun membutuhkan perlindungan dalam proses pengiriman hasil produksi tambangnya.
Dengan melakukan ekspansi ke berbagai wilayah, Bumida berharap dapat mencapai pertumbuhan kinerja 8%-10% pada 2026. Untuk mencapai target tersebut, Bumida tak hanya sekadar ekspansi, melainkan juga berupaya memperkuat sumber daya manusia (SDM) di internal perusahaan.
Selain itu, Bumida juga berusaha meningkatkan kualitas produk asuransi yang disesuaikan dengan target pasar perusahaan.
"Kita mencoba membuka pasar ke beberapa kota yang belum ada, karena di Sumatra sendiri itu juga banyak kota-kota besar yang belum ada hadir asuransi di situ. Kalaupun hadir tidak maksimal termasuk Bumida sendiri gitu," tutur dia.
Lebih lanjut, kata dia, Bumida juga tengah membuka satu divisi baru, yakni divisi eksekutif. Pasalnya, sebagian besar pasar eksekutif belum terserap asuransi sepenuhnya.
"Misal asuransi anggota dewan ini belum ada yang garap nih. Potensi luar biasa, maka di Jakarta ini saya mau buka satu kantor operasional eksekutif. Baru satu tahun, kita sudah panen premi hampir 10 miliar lebih. Artinya ada orang-orang yang harus menggarap pasar ke atas, termasuk pengusaha-pengusaha besar," tandas dia.
(dpu/dpu)