Internasional

Putin Ngamuk, Belasan Drone Rusia Gempur Kota Nuklir Terbesar Eropa

tfa, CNBC Indonesia
Rabu, 26/11/2025 14:30 WIB
Foto: Ilustrasi serangan drone Rusia ke Zaporizhzhia, Ukraina. (Social Media via Reuters)

Jakarta,CNBC Indonesia - Serangan drone berskala besar menghantam kota tempat nuklir terbesar Zaporizhzhia, Ukraina tenggara, Selasa malam waktu setempat. Serangan terbaru ini memicu kebakaran hebat dan melukai 18 orang.

Mengutip Al-Jazeera, merujuk Uniform, setidaknya ada 11 serangan udara dilancarkan, merusak 31 gedung tinggi, 20 rumah, dan infrastruktur lainnya. Serangan ini merupakan yang ke-771 ditembakkan ke kota tersebut.

Mengutip Reuters, Gubernur Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, melaporkan kerusakan parah pada bangunan dan kendaraan di sejumlah titik kota pasca serangan. Seranganmenghancurkan beberapa toko, merusak tujuh blok apartemen, dan menghanguskan banyak mobil.


"Sebanyak 12 orang kini dirawat di rumah sakit," ujar Fedorov melalui Telegram, menambahkan bahwa operasi penyelamatan masih berlangsung, dikutip Rabu (26/11/2025).

"Kami telah mengerahkan unit maksimal dari layanan darurat, kepolisian, dan tim medis," katanya dalam sebuah video.

Gambar yang beredar secara daring menunjukkan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api di gedung apartemen bertingkat serta kendaraan yang terbakar di jalan-jalan kota. Sementara itu, layanan Darurat Negara Ukraina menyampaikan bahwa kebakaran kini telah terkendali, sementara proses evakuasi dan pencarian korban tetap dilakukan.

Pasukan Rusia mengklaim telah menguasai sebagian besar wilayah Zaporizhzhia dan menyebut kemajuan dalam beberapa pekan terakhir. Namun hingga kini, kota Zaporizhzhia sendiri masih berada di bawah kendali Ukraina.

Di sisi lain, pejabat administrasi Zaporizhzhia yang ditunjuk Rusia, Yevgeny Belitsky, menuduh Ukraina melakukan serangan balasan ke infrastruktur listrik di wilayah yang dikuasai Rusia. Serangan menyebabkan 40.000 pelanggan mengalami pemadaman listrik.

Zaporizhzhia merupakan kota di mana pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia berada. Menurut rancangan rencana perdamaian untuk Ukraina yang sedang diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, PLTN Zaporizhzhia harus diaktifkan kembali di bawah pengawasan IAEA, dengan produksi listrik didistribusikan secara merata antara Rusia dan Ukraina.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Putin-Xi Jinping Bersatu, Rusia & China Buat Rudal-Nuklir Bareng