Urus Izin Tambang Baru, Produksi Timah TINS Bisa di Atas 25.000 Ton
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk (TINS) menargetkan produksi timah dapat mencapai lebih dari 25 ribu ton selepas tahun 2025. Hal tersebut seiring upaya perusahaan dalam memperkuat kapasitas produksi dan menambah perizinan tambang baru.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Rendi Kurniawan menjelaskan, dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025, target produksi timah perusahaan berada di angka 21.500 ton. Namun, pada pertengahan tahun ini, pemerintah meminta perusahaan meningkatkan menjadi 30 ribu ton.
Sementara, hingga bulan ke-9 2025, produksi perusahaan sudah di angka 12 ribu ton, dan memasuki bulan ke-10 produksi TINS stabil di level 3 ribu ton per bulan. Dengan demikian, capaian produksi sudah mencapai 15 ribu ton.
"Jadi, untuk realistisnya mungkin produksi kita setelah prognosa sekitar 21-22 ribu ton, hingga akhir tahun 22 ribu ton. Mudah-mudahan ini kita juga berharap bisa hingga 25 ribu ton," ungkapnya, dikutip dari Dokumen Hasil Pelaksanaan Public Expose Tahunan 2025 PT TIMAH, Rabu (26/11/2025).
Menurutnya, saat ini perusahaan sedang berupaya memperoleh izin pertambangan baru karena kapasitas Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) TINS di 2025 cukup terbatas. RKABÂ sendiri diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Adapun dengan adanya penambahan izin baru, PT Timah optimistis target produksi di atas 25 ribu ton dapat dicapai dalam waktu beberapa tahun ke depan.
"Jadi kita lagi komunikasi dengan ESDM supaya kita ada izin untuk menambah produksi di atas RKAB kita. Itu yang menjadi challenge. Dan untuk ke depan kita yakin bisa 25 ribu ke atas sangat possible," kata dia.
[Gambas:Video CNBC]