MARKET DATA
Internasional

Diam-Diam Negara Arab Bangun Jalur Kereta Api Damai dengan Israel

sef,  CNBC Indonesia
26 November 2025 11:20
Kereta Mewah Dream of the Desert Milik Arab Saudi. (Dok. Arsenale S.P.A./Saudi Arabia Railways)
Foto: Ilustrasi (Dok. Arsenale S.P.A./Saudi Arabia Railways)

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel dilaporkan membangun jalur kereta api bersama. Para pejabat bahkan menggambarkan pekerjaan tersebut sudah dalam "tahap lanjutan.

Ini diungkap media Israel pada 25 November. Saluran 15, Yedioth Ahronoth, dan i24 Israel melaporkan bahwa sebagian besar infrastruktur kereta api telah selesai, membentuk tulang koridor komersial yang dimaksudkan untuk mengangkut barang dari India ke Teluk dan selanjutnya ke Haifa.

Menurut laporan tersebut, Menteri Perhubungan Israel Miri Regev juga melakukan perjalanan diam-diam ke Abu Dhabi minggu lalu sebagai kepala delegasi yang tidak dipublikasikan. Kunjungan tersebut dilakukan di tengah serangan baru Israel terhadap Gaza, yang membuat Qatar khawatir akan kelanjutan gencatan senjata.

Media Israel sendiri menyebut kunjungan itu sebagai koordinasi "proyek Jalur Kereta Api Perdamaian". Proyek ini sendiri awalnya dirancang oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 2018 dan kemudian digabungkan ke dalam Koridor Ekonomi India-Timur Tengah-Eropa (IMEC) yang lebih luas yang menghubungkan India, Asia Barat, dan Eropa.

"Delegasi tersebut dilaporkan menggunakan Dubai Airshow sebagai kedok untuk sebagian perjalanannya, sementara i24 menambahkan bahwa tim teknis dari Kementerian Transportasi Israel juga mengunjungi Abu Dhabi dalam beberapa hari terakhir untuk mempercepat perencanaan," tulis laman independen, The Cradle.

"Selain kargo kereta api, koridor tersebut kabarnya akan menampung kabel komunikasi, pipa, dan jalur transmisi energi," tambahnya.

"Barang akan meninggalkan Pelabuhan Mundra India melalui laut, memasuki UEA, dan melanjutkan perjalanan darat melalui Arab Saudi dan Yordania sebelum mencapai Haifa untuk diekspor ke Eropa dan AS," tulis laman itu lagi.

Sementara itu, media Israel lain mengatakan awalnya ada intervensi dari Prancis dan Turki, yang mengajukan proposal untuk mengalihkan rute ke utara, mengirimkannya dari Yordania ke Suriah dan kemudian ke pelabuhan Lebanon. Langkah itu mengecualikan Israel sepenuhnya.

"Pejabat senior perkeretaapian Emirat dan Israel telah sepakat untuk membentuk administrasi bersama untuk mengawasi transit dan menyelesaikan segmen jalur yang tersisa," muat laman itu.

"Sumber-sumber Israel yang dikutip oleh Yedioth Ahronoth mengklaim koridor tersebut pada akhirnya dapat memungkinkan produk yang mudah rusak mencapai Israel dalam beberapa jam, tergantung pada kesepakatan dengan Arab Saudi dan persetujuan Emirat," tambahnya.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Lumpuh, Jalur KA Stasiun Pegadenbaru Sudah Bisa Dilewati


Most Popular