MARKET DATA
Internasional

Kisruh dengan China Makin Panas, Jepang Uring-uringan di PBB

luc,  CNBC Indonesia
26 November 2025 07:05
Foto kolase bendera Jepang dan CHina. (CNBC Indonesia)
Foto: Foto kolase bendera Jepang dan CHina. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Jepang dan China kembali memanas setelah Tokyo menolak keras tuduhan Beijing di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut Jepang mengancam akan melakukan intervensi bersenjata jika China menyerang Taiwan. Pemerintah Jepang menyatakan klaim tersebut "tidak konsisten dengan fakta dan tidak memiliki dasar".

Pernyataan itu disampaikan Duta Besar Jepang untuk PBB Kazuyuki Yamazaki dalam surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Surat tersebut merupakan tanggapan atas surat yang dikirimkan Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, pada Jumat lalu, yang menuduh Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi melakukan "pelanggaran serius terhadap hukum internasional" serta norma diplomatik.

Fu merujuk pada pernyataan Takaichi di parlemen Jepang awal bulan ini. Dalam kesempatan itu, Takaichi mengatakan bahwa serangan China terhadap Taiwan berpotensi memicu respons militer dari Jepang, komentar yang memicu kemarahan Beijing.

Namun, Yamazaki menegaskan bahwa pernyataan China tersebut tidak berdasar. Jepang, katanya, tetap berpegang pada prinsip "pertahanan pasif".

"Karena itu, pernyataan China bahwa Jepang akan menggunakan hak bela diri bahkan tanpa adanya serangan bersenjata adalah keliru," tulis Yamazaki, dilansir Reuters, Rabu (26/11/2025).

Surat Fu menjadi kritik terkeras China terhadap Takaichi sejak ia menjabat perdana menteri bulan lalu, sebuah tanda bahwa hubungan kedua negara berada pada titik terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Beijing menilai komentar Takaichi telah "merusak" kerja sama perdagangan, bahkan sejumlah konser musisi Jepang di China dilaporkan dibatalkan secara mendadak.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Takaichi mengatakan pada Selasa bahwa ia telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, percakapan pertama keduanya sejak perselisihan Jepang dan China mengemuka. Ia menyebut Trump mengatakan bahwa dirinya bisa menghubunginya kapan saja.

Takaichi juga menyampaikan bahwa Trump menjelaskan situasi terbaru hubungan AS-China, termasuk panggilan teleponnya dengan Presiden China Xi Jinping pada Senin.

Adapun China mengeklaim Taiwan, yang terletak hanya sekitar 100 kilometer dari wilayah Jepang, sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan untuk mengambil alih pulau tersebut. Pemerintah Taiwan menolak klaim itu dan menegaskan bahwa masa depan negara tersebut hanya dapat ditentukan oleh rakyat Taiwan sendiri.

 

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegang, Jepang Panas ke China Gegara 'Penggal Leher' PM


Most Popular