Pemerintah Pastikan Pasokan BBM untuk Nataru 2026 Aman
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin ketersediaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai stok energi di momentum libur akhir tahun nanti. Pihaknya telah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan penyaluran BBM di lapangan.
"Aman. BBM persiapan sudah oke semua untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat terkait BBM untuk Nataru," ucapnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Tidak hanya fokus pada momentum Nataru, pemerintah juga meminta PT Pertamina (Persero) untuk sekaligus mempersiapkan skenario penyaluran hingga masa Lebaran Idul Fitri tahun depan. Hal ini dilakukan mengingat jarak waktu antara libur Nataru, bulan puasa, hingga Idul Fitri 2026 relatif berdekatan.
"Praktis semua aman menjelang Nataru. Untuk Lebaran disiapkan juga oleh Pertamina karena berdekatan semua, puasa, Ramadan, lalu Lebaran," tuturnya.
Pemerintah optimistis distribusi BBM akan berjalan lancar tanpa gangguan berarti dari akhir tahun ini hingga pertengahan tahun depan. Dwi menekankan bahwa langkah antisipasi ini dilakukan untuk menjamin ketenangan masyarakat selama menjalani masa liburan.
"Jadi mereka siapkan antisipasi sampai Lebaran tahun depan untuk penanganan BBM-nya. Jadi dijamin mudah-mudahan aman sampai selesai di tahun baru," ujarnya.
Di lain sisi, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar Subsidi, serta LPG nasional masih aman hingga akhir Desember 2025. Bahkan, pasokannya terhitung cukup untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama libur Natal dan Tahun Baru 2026.
Kepala BPH Migas Wahyudi Anas menjelaskan, kuota Pertalite tahun 2025 ditetapkan sebesar 31,13 juta kilo liter (kl). Berdasarkan perhitungannya, penyerapan Pertalite hingga akhir Desember diperkirakan hanya mencapai 90,43%.
"Insya Allah realisasi prognosa sampai akhir Desember 2025 mencapai 90,43%. Kita masih memiliki 9,57% stok itu. Jadi Insya Allah itu sangat aman untuk Pertalite," katanya dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Selasa (25/11/2025).
Khusus Solar Subsidi, kuota yang ditetapkan untuk tahun 2025 ini mencapai 18,699 juta kiloliter. Prognosa penyerapan hingga tutup tahun diperkirakan mencapai 98,14%, sehingga masih tersisa 1,86% atau sekitar 186 ribu kiloliter.
"Jadi kita sangat cukup besar itu stok itu," tambahnya.
Stok BBM nasional juga direncanakan bisa dialihkan secara fleksibel ke daerah-daerah yang mengalami kekurangan.
Lebih lanjut, stok BBM nasional secara keseluruhan juga terus meningkat. Per 23 November 2025, stok yang tersedia mencapai 20,2 hari dan dipastikan akan melewati batas minimal 21,08 hari sebelum masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Pertamina akan melebihi dari stok 21,08 hari," ujarnya.
(wia)