Internasional

Konvoi Mobil Gubernur Ditembaki Kelompok Bersenjata, 5 Orang Tewas

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 25/11/2025 13:55 WIB
Foto: Pertempuran Pasukan Yaman dengan pemberontak Houthi atas kota Marib di Yaman. (AP/Nariman El-Mofty)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konvoi kendaraan Gubernur Taiz di Yaman, Nabil Shamsan, ditembaki oleh kelompok bersenjata saat melintas di jalur penghubung utama provinsi tersebut. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya lima petugas keamanan dan melukai dua lainnya.

Dilansir Euronews, juru bicara provinsi, Mohamed Abdel-Rahman, mengatakan bahwa serangan itu terjadi di sebuah jalan yang menghubungkan Kota Taiz di barat daya dengan wilayah lain di Yaman pada Senin (24/11/2025). Ia menambahkan bahwa baku tembak singkat terjadi dan dua pelaku tewas dalam kejadian tersebut.

Dalam pernyataan resmi, kantor gubernur menyatakan bahwa aparat keamanan dan militer sedang bekerja untuk memburu dan menyeret para pelaku ke pengadilan. Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.


Kota Taiz, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, telah lama menjadi medan pertempuran berbagai kelompok bersenjata yang terlibat dalam perang saudara Yaman. Pertempuran melibatkan pemberontak Houthi yang didukung Iran, milisi yang didukung Partai Islah yang berhaluan Islamis, serta faksi-faksi lain yang saling bersaing di tengah konflik berkepanjangan negara itu.

Lokasi Taiz menjadikannya titik strategis. Kota ini berada di pertemuan dua jalur utama: rute timur-barat yang menuju kota pesisir Mocha di Laut Merah, serta jalur utara-selatan yang terhubung ke Sanaa melalui provinsi Dhamar dan Ibb.

Posisi tersebut membuat Taiz menjadi pusat penting bagi pergerakan logistik, sekaligus target utama kelompok bersenjata.

Sejak 2016, Taiz berada di bawah blokade Houthi sebagai bagian dari perang mereka melawan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Blokade tersebut telah memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah itu, yang sebelumnya juga telah terdampak oleh bentrokan bersenjata yang berlangsung bertahun-tahun.

Adapun konflik Yaman bermula pada 2014 ketika pemberontak Houthi bergerak dari basis mereka di provinsi Saada dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional mengasingkan diri.

Setahun kemudian, koalisi pimpinan Arab Saudi, yang juga mencakup Uni Emirat Arab, ikut campur untuk mencoba mengembalikan pemerintahan yang terguling tersebut.

Namun, setelah bertahun-tahun pertempuran, konflik memasuki fase stagnan. Ketegangan menurun ketika Houthi mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi, di mana kelompok tersebut menghentikan serangan lintas batas ke wilayah Saudi.

Sebagai gantinya, Riyadh dan sekutunya menghentikan serangan udara ke wilayah Houthi.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI-Australia Sepakati Perjanjian Keamanan Baru