MARKET DATA

Gak Perlu Impor, Pasokan Gas Untuk Domestik Dipastikan Aman Tahun Ini

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
24 November 2025 19:40
Fasilitas unit regasifikasi dan penyimpanan LNG terapung (FSRU) Lampung yang dioperasikan PT PGN Tbk (PGAS). (Dok. PT PGN Tbk (PGAS))
Foto: Fasilitas unit regasifikasi dan penyimpanan LNG terapung (FSRU) Lampung yang dioperasikan PT PGN Tbk (PGAS). (Dok. PT PGN Tbk (PGAS))

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia tidak perlu mengimpor gas bumi (Liquefied Natural Gas/LNG) pada tahun ini. Pasalnya, pasokan domestik saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Bahlil mengatakan kuota ekspor gas untuk 2025 telah ditetapkan dan tidak ada lagi persoalan. Adapun, defisit pasokan gas yang sempat diperkirakan mencapai 50 kargo berhasil ditutup melalui penataan ulang alokasi ekspor.

"Kalau untuk kuota ekspor di 2025 udah close, udah selesai. Jadi gak ada masalah lagi. Awalnya kan kita itu kan harus kita impor kurang lebih sekitar 50 kargo. Dan itu terjadi akibat kita tidak pernah merencanakan terhadap eskalasi permintaan domestik yang begitu besar," ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Senin (24/11/2025).

Menurut Bahlil, berdasarkan arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto, Kementerian ESDM perlu menjaga kedaulatan energi dengan mencari solusi alternatif agar impor tidak diperlukan.

"Dan Alhamdulillah tahun ini kita tidak melakukan impor. Sekalipun awalnya defisitnya itu 50 kargo. Tapi kita bagaimana cara memanage sampai Alhamdulillah kita tidak melakukan impor," kata Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil menilai kekhawatiran akan defisit gas sebelumnya muncul karena lonjakan konsumsi domestik yang tidak diantisipasi dengan perhitungan secara matang. Namun, setelah dilakukan review, seharusnya produksi gas dapat diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

"Sampai dengan hari ini tidak ada impor gas, dan kami berusaha maksimal untuk tidak ada impor gas (LNG), " kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5/2025).

Bahlil lantas memproyeksikan bahwa lifting gas pada tahun 2026 dan 2027 akan mengalami peningkatan. Oleh sebab itu, ia berharap pada periode tersebut tidak ada impor gas.

"Terkecuali sudah sangat emergency banget, kita harus yakin bahwa yang dihasilkan dari dalam negeri bisa memenuhi dalam negeri kita," katanya.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGN Sinergikan Keberlanjutan Gas Bumi untuk Industri


Most Popular